Tatapan sang kakak terlihat sangat cemas. Ia juga tidak berhenti menasehati Shazia kala itu. Namun, hal ini juga bukan pertama kalinya Shazia mendapatkan tetesan dari tersebut. Dengan santainya, ia kembali meraih wajah Bryan.
"Bryan, jangan mengeluarkan tatapan seperti itu kepada diriku. Aku sangat tidak menyukainya," ucap Shazia merasa sangat khawatir.
Bryan dengan lembut segera menyeka tangan sang adik. "Bagaimana mungkin aku tidak khawatir? Hidungmu keluar darah segar. Kondisi tubuhmu juga belum sepenuhnya pulih. Jangan suka bercanda soal itu, Adik." Ia kembali menatap wajah Harshad. "Tolong jaga Adikku. Aku mau pergi sebentar, ada hal yang harus aku kerjakan di luar." Ia segera memeluk adiknya sebelum pergi.
"Bryan, jangan lama-lama," ucap Shazia kemudian.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com