Harshad durja wanita tersebut. "Kamu ini sudah besar, namun terlihat sangat polos. Mana mungkin saya menceritakan hal ini kepada calon istri saya. Hak itu akan membuat keajaiban dalam serangan hati," bisik Harshad kemudian.
Kania langsung tertawa canggung setelah mendengar ucapan tersebut. "Haha, benar juga yang Bapak katakan. Saya tidak berpikir ke sana," sahutnya malu.
Harshad tanpa sengaja menyentuh punggung tangan Kania. "Tidak masalah, Kania."
Kania sontak menjauhkan tangannya dari sang atasan. Hal itu juga tentunya membuat Harshad merasa terperanjat. Ia lupa bahwa wanita tersebut adalah karyawannya. Ia juga sempat meminta maaf. Dan Kania juga tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.
"Seharusnya saya yang meminta maaf kepada Anda, Pak. Tidak seharusnya juga saya mengajak Anda makan bersama di sini," ucap Kania setelah Harshad selesai berbicara.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com