"Sayang, ada apa? Kenapa kamu menangis, Sayang?" tanya Leo seraya mulai menyeka air mata Shazia.
Shazia segera menampik tangan pria itu dengan kasar. Tatapan sedih bercampur kesal itu sangat terlihat jelas di mata pria tersebut.
"Jangan menodai rasa cinta dengan kebohonganmu, Leo! Sangat tidak etis mengatakan hal itu, jika hatimu tidak sepenuhnya merasakan hal itu. Bertindaklah dengan biasa saja. Aku tidak mau kembali terluka karena perasaan palsumu itu," ucap Shazia kemudian.
Leo kembali meraih wajah Shazia. "Apa yang sudah kamu katakan, Sayang? Aku sangat mencintai kamu. Rumus di dalam relung hatiku yang paling dalam."
Shazia langsung tersenyum sinis. "Oke, kalau memang seperti itu, bisakah kamu pergi meninggalkan hidupku? Katanya rasa cinta yang paling terbesar yakni melepaskan seseorang yang ia cintai karena tidak ingin menyakiti antara satu sama lain. Bisakah kamu melakukan hal itu untuk diriku?" sentaknya kemudian.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com