"Memang selalu rame begitu," sahut Bimo sambil mengangguk. "Di kota ini kan nggak terlalu banyak hiburan malam. Mall ada sih, tapi cuma satu dan yang buka paling malam hanya bioskopnya aja. Alternatif tongkrongan ya hanya di kafe-kafe kecil, atau di alun-alun ini."
Bimo memarkirkan mobil Kijang Rover tuanya tak jauh dari lokasi alun-alun, di mana tampak banyak mobil dan motor berderet-deret terparkir rapi di sana.
Kemudian keempat orang itu turun dari mobil dan berjalan menuju lokasi penjual makanan.
Memang benar kata Bimo, banyak sekali ragam makanan dan jajanan lain yang ditawarkan di sini. Bahkan selain makanan dan minuman, banyak juga penjual pakaian dan barang-barang lain. Suasanya seperti pasar malam.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com