webnovel

Chapter 20

pesan dari author raftratriangle untuk para pembaca Unknown Character

Halo semuanya. Perkenalkan aku Raftra, author dari cerita Unknown Character.

Seperti yang sudah kalian baca, Unknown Character dari chapter 1 - chapter 19 itu hanyalah sebuah pengenalan dunia 'Bad End'. Dan mulai Chapter 20 ini. Unknown Character akan mulai memasuki alur cerita yang lebih serius.

Peringatan juga untuk para pembaca karena cerita Unknown Character kedepanya akan menjadi lebih dark. Akan ada banyak adengan pembunuhan dan pembantaian di chapter mendatang.

Dan yah... itu saja pesan dari aku untuk kalian semua yang sudah membaca cerita Unknown Character sebanyak 20 Chapter. TERIMA KASIH dan selamat membaca.

...

...

Chapter 20:

Awal dari Tragedi (1)

...

...

[Jam 3 sore di dalam bus]

"Bisakah kalian berhenti!"

Di dalam bus, ada seorang wanita yang diganggu oleh sekumpulan pria. Para pria itu mencoba untuk menggoda wanita itu dengan cara memaksanya.

Leonil yang melihat kejadian itu tentu saja tidak senang. Dia berdiri dari bangkunya dan menghampiri mereka semua.

"Lepaskan dia!" Ucap Leonil dengan tegas.

Para berandal itu melihat kearah Leonil. Dengan sombongnya mereka menantang Leonil seperti preman yang sok jagoan.

"Kau siapa hah? Mau jadi jagoan?" Ucap berandalan itu sambil memegang kerah baju Leonil.

Dari kejauhan, Andress hanya melihat kejadian itu dengan seksama. Dia sama sekali tidak tertarik untuk terlibat dalam masalah itu. Karena menurutnya hal itu tidaklah terlalu penting.

"Leonil itu orangnya naif, dia berprilaku baik pada semua orang. Bahkan orang orang berandal seperti mereka juga masih diperlakukan baik oleh Leonil."

"Kalau itu aku, aku pasti sudah menghajar mereka semua."

Leonil lalu memegang tangan berandalan itu. Dia menggunakan sedikit kekuatannya agar berandalan itu mau melepaskan kerah bajunya.

"Aw aw... sakit sakit sakit..."

Leonil melepaskan tangan berandalan itu. Dia lalu menatap mereka dengan tatapan yang tajam. Dia juga mengeluarkan sedikit aura knight dari dalam tubuhnya untuk menakuti mereka semua.

"Kalian masih mau melawan?" Ucap Leonil sambil mengeluarkan aura knight.

"T-T-Tidak... maafkan kami."

Para berandalan itu menjadi sangat ketakutan setelah melihat Leonil mengeluarkan Aura Knight miliknya. Mereka lalu meminta maaf dan segera turun dari bus.

"Terima kasih." Ucap wanita yang ditolong oleh Leonil.

"Sama sama."

Duar! Terdengar suara ledakan besar yang membuat semua orang dalam bus terkejut.

"Ada apa ini?" Ucap Leonil.

Perhatian semua orang teralihkan ke arah suara ledakan itu.

"Leonil, ayo kita cek keluar!" Ucap Andress dengan sigap.

Semua penumpang yang ada didalam bus lalu keluar untuk mengecek keadaan.

"Andress... Apa kau memiliki pemikiran yang sama denganku?" Tanya Leonil dengan raut wajah yang serius.

"Ya... ini... adalah.... Retakan portal kelas A." Jawab Andress.

Andress dan Leonil langsung mengetahui kalau saat ini sedang terjadi retakan portal. Hal itu karena mereka berdua bisa merasakan aura negatif yang berasal dari portal.

Tring! Muncul sebuah pesan dari asosiasi knight untuk semua knight yang berada di kota Rinjane dan kota terdekat lainnya.

•isi pesan:

Telah terjadi retakan portal Tingkat A di wilayah Rinjane barat. Diharapkan untuk semua Knight yang ada di kota rinjane dan juga kota terdekat lainnya untuk segara datang membantu.

『Portal Retakan tingkat A telah muncul』

『Penyerangan infeksi akan segera di mulai』

"Apa?? Penyerangan infeksi??."

[Penyerangan infeksi]

Penyerangan infeksi adalah istilah dalam buku 'Bad End' yang mengartikan datangnya para pasukan iblis ke dunia untuk menginfeksi orang orang. Para iblis memasukan virus kedalam tubuh manusia dan membuat manusia menjadi seorang iblis.

Virus ini tersebar melalui udara. untungnya, para knight kebal terhadap virus ini. Hanya orang orang biasa yang bisa kena virus ini.

"Kenapa penyerangan infeksi terjadi hari ini?"

Kejadian penyerangan infeksi ini seharusnya terjadi 3 bulan lagi kalau menurut buku 'Bad End'. Entah karena alasan apa penyerangan infeksi ini malah terjadi 3 bulan lebih cepat.

"Tolong!!!"

"Aagghhkkk...."

Kekacauan terjadi dimana mana. Para warga yang ketakutan berlarian tanpa arah.

"Andress, ayo kita selamatkan para warga."

Leonil yang berhati mulia tentu saja akan melakukan penyelamatan. Namun berbeda dengan Andress, dia lebih memilih untuk melarikan diri.

"Tidak, kita harus kabur secepatnya." Ucap Andress.

"Apa maksudmu kabur? Lihat orang orang ini! Mereka akan mati jika kita tidak melakukan sesuatu."

"Apa kamu lupa dengan apa yang aku bilang? monster yang 1 level lebih tinggi akan muncul setiap portal terbuka. Artinya akan ada monster tingkat S disini."

"Tapi... banyak orang yang akan mati jika kita pergi."

"Aku tidak peduli."

"Apa... kau tidak peduli?" Leonil terkejut mendengar respon Andress.

Leonil lalu terdiam. Wajah dia menunjukan ekspresi kaget dan juga kecewa. Dia tidak menyangka kalau Andress akan mengatakan 'aku tidak peduli'. Hal itu sangatlah bertentangan dengan ideologi yang dianut Leonil.

"Andress... aku tidak percaya kalau kamu ternyata orang yang seperti ini. Kukira kamu adalah orang yang baik."

"..." Andress tidak menjawab perkataan Leonil. Dia hanya menatap Leonil dengan tatapan yang dingin dan sedikit rasa kesal.

"Inilah alasan kenapa aku membenci karakter Leonil. Dia terlalu baik sampai sampai tidak memikirkan dirinya sendiri."

"Memang benar, kita sebagai knight harus menyelamatkan para warga. Tapi masalahnya kita berdua tidak sekuat itu untuk bisa melawan monster dan iblis tingkat A."

Disaat Andress sedang terdiam kaku. Leonil mengeluarkan pedang miliknya dan mulai bersiap siap untuk bertarung

"Jika kamu ingin pergi, maka pergilah. Aku akan menetap disini."

Keputusan Leonil sudah bulat, dia akan berdiam disini dan melawan para monster dan iblis itu meskipun sendirian.

"Bocah sialan."

Andress merasa sangat kesal dan juga frustasi. Dia lalu mengeluarkan semua emosi yang ada di hatinya kepada Leonil.

"Asal kau tau saja Leonil. Sedari awal aku sangat membenci dirimu. Aku tidak pernah sekalipun ingin berteman denganmu."

"Kau itu hanyalah bocah bodoh yang naif dan tidak mempedulikan orang lain hanya karena ideologimu tololmu itu."

"Asal kau tau saja... Banyak sekali orang yang rugi akibat keegoisanmu itu."

Andress kemudian berbalik arah dan meninggalkan Leonil.

"Jika kau ingin mati maka matilah. Karena seorang sampah sepertimu sangat layak untuk mati."

...

...

[15 menit kemudian]

Leonil saat ini sedang bertarung sendirian melawan monster kelas A. Dia cukup kesusahan karena perbedaan level yang signifikan.

"Hah... hah..."

Leonil melihat kearah sekitar, dia tidak melihat satupun manusia dan juga monster disana. Artinya tempat itu sudah aman dan dia bisa pergi ke tempat lain.

"Sepertinya disini sudah beres. Lebih aku pergi sekarang juga dan membantu yang lainnya."

Leonil ingin pergi meninggalkan tempat itu. Namun tiba tiba muncul iblis kelas A yang langsung menyerang Leonil dengan tangan kosongnya.

Bug! Leonil terpental sangat jauh. Dia dipukul oleh iblis kelas A itu dengan sangat kuat.

"Tubuhku... Tidak bisa bergerak."

Dampak yang Leonil dapatkan cukup besar. Badan dia langsung berhenti bergerak setelah dipukul oleh iblis itu.

Tap! Tap! Tap!

Iblis itu mendekati Leonil dengan perlahan. Dia lalu memuntahkan darah dari mulutnya dan dioleskan ke tangannya. Lalu tangan iblis itu berubah menjadi sebuah pedang.

"Sepertinya aku akan mati..."

Jleb!

"A-Apa yang terjadi? Andress... kenapa kau ada disini?"

Ternyata, yang tertusuk bukanlah Leonil melainkan Andress. Dia mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Leonil.

"Leonil... kau... sangat menyebalkan."

...

...

BERSAMBUNG...