webnovel

Petugas Keamanan Menjengkelkan Di Stasiun

Tak lama kemudian, Winston dan juga Aiden baru saja menginjakkan kaki mereka di dalam stasiun bersama dengan orang-orang di sekitar yang masuk ke dalam stasiun tersebut.

Terlihat dengan jelas sebuah kereta api berdiri di atas rel dengan gerbong yang sangat panjang dan dipenuhi orang-orang dari segala arah yang akan masuk ke dalam kereta tersebut.

Lalu kemudian mereka berdua segera menghentikan langkahnya lalu kemudian bersandar ke tembok yang ada di belakang mereka sambil menatap kereta api besar.

"Ternyata sebuah kereta api jika diperhatikan dalam sedekat ini Ternyata jauh lebih besar, Aiden. Dan seumur hidupku aku tidak pernah menaiki sebuah kereta api," ucap Winston.

"Kau tidak perlu bersedih sampai seperti itu hanya karena tidak bisa menaiki sebuah kereta api, Ben. Karena menaiki kereta tidak seindah yang kau bayangkan saat ini," ucap Aiden.

"Lalu bagaimana denganmu, Aiden? Apakah kau pernah melakukan sebuah perjalanan dengan kereta api? Atau kau juga sama sepertiku yang tidak pernah naik kereta api?" tanya Winston.

"Eh … Aku sudah sering melakukan perjalanan dengan sebuah kereta api, Ben. Karena sejak kecil tempat tinggalku selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain,

Dan menurutku jika menaiki sebuah kereta api sebenarnya merupakan sesuatu yang sangat membosankan karena kau hanya duduk di dalam gerbong kereta sambil menatap setiap tempat yang kau lewati dari balik jendela,

Mungkin itu karena pendapatku yang sering menggunakan sebuah kereta api Tapi tidak semua orang berpikiran sama denganku karena mereka juga punya pengalaman pribadi masing-masing," ujar Aiden.

"Yah … semoga saja suatu saat nanti aku bisa bepergian dengan kereta api, Aiden. Dengan begitu aku bisa menilai langsung bagaimana rasanya menaiki benda yang berjalan di atas besi tersebut," ujar Winston.

Aiden yang mendengar ucapan Winston hanya menggulirkan kedua bola matanya sambil menghela nafas lalu kemudian ia kembali memperhatikan orang-orang yang masuk ke dalam kereta api tersebut.

Seketika terdengar suara peluit yang menggema di sekitar stasiun dan tak lama setelah itu kereta api yang ada di hadapan mereka berdua segera melaju secara perlahan-lahan.

Beberapa petugas di stasiun tersebut segera kembali menyembunyikan peluit dan seketika orang-orang yang berada di dekat kereta mulai menjauh sambil melambaikan tangan ke arah kereta.

"Sepertinya hari ini merupakan hari yang sangat sibuk sekali di tempat ini, Aiden. Beberapa orang sepertinya sedang sedih bercampur bahagia karena harus berpisah dengan saudara, teman ataupun pasangan mereka," ujar Winston.

"Kurasa begitu, Ben. Tapi kalau kondisi Stasiun seramai ini, bagaimana cara kita melanjutkan kembali penyelidikan? Pastinya akan sangat sulit sekali karena terlalu banyak orang di sini," tanya Aiden.

"Hmm … Aku rasa mereka semua tidak akan bertahan lama berada di tempat ini, Aiden. Dan menurutku mereka semua akan segera pergi dari sini karena kereta api sudah meninggalkan stasiun,

Jadi sebaiknya kita menunggu orang-orang meninggalkan Stasiun dan setelah itu kita langsung melakukan penyelidikan kita kembali di stasiun ini untuk mencari petunjuk," ucap Winston.

Aiden segera menganggukkan kepalanya sambil melemparkan senyuman, terlihat mereka berdua terus memperhatikan orang-orang yang masih berkerumun di dalam stasiun tersebut.

Dan benar saja seperti dugaan Winston sebelumnya, satu persatu orang di stasiun tersebut segera berjalan keluar dari area Stasiun sambil membawa barang-barang pribadi mereka.

Seketika Winston dan Aiden kembali saling menatap satu sama lain sambil melemparkan senyuman dan Tak lama kemudian orang-orang yang berada di dalam Stasiun sudah pergi.

"Apa kataku, Aiden. Mereka tidak akan bertahan lama berada di Stasiun ini karena orang-orang ini juga pasti mempunyai urusan penting di tempat lain," ucap Winston.

"Kalau begitu kita bisa melakukan penyelidikan sekarang juga, Ben. Tapi aku masih bingung dari mana kita harus memulai? Karena kita tidak mungkin menyelidiki kembali tempat kejadian," tanya Aiden.

"Itu pertanyaan yang sangat mudah sekali untuk dijawab, Aiden. Yang harus kita lakukan sekarang adalah menelusuri setiap tempat yang ada di stasiun ini termasuk sudut-sudut yang jarang didatangi orang-orang,

Bahkan kita berdua juga harus memeriksa setiap tempat sampah yang ada di tempat ini dan dengan cara itu mungkin kita berdua bisa menemukan sebuah petunjuk baru lagi," ucap Winston.

"Kalau begitu kita langsung bergerak sekarang juga, Ben. Waktu yang kita berdua memiliki saat ini benar-benar terbatas jadi jangan sampai kita membuang waktu berharga kita lagi," ujar Aiden.

Winston segera menganggukkan kepalanya. Tanpa berlama-lama lagi, mereka berdua segera melangkahkan kaki mereka kembali menyusuri setiap tempat yang ada di stasiun tersebut.

Terlihat mereka berdua saling mengedarkan pandangan satu sama lain sambil memperhatikan orang-orang yang masih yang berada di dalam stasiun tersebut dengan tatapan tajam.

"Jadi tempat ke mana dulu yang akan kita periksa sekarang, Aiden? Ternyata banyak sekali tempat-tempat yang tidak pernah aku lihat sebelumnya saat datang ke stasiun ini," tanya Aiden.

"Seperti yang aku katakan tadi kepadamu sebelumnya, Aiden. Jika kita berdua akan memeriksa setiap tempat yang ada di stasiun ini tanpa terkecuali," ujar Winston.

"Apakah kau benar-benar yakin jika kita akan melakukan hal seperti itu, Aiden? Karena Menurut pendapatku tidak semua tempat yang ada di stasiun penting sekali untuk ditelusuri," tanya Aiden.

"Hmm … kita pikirkan saja masalah itu nanti, Aiden. Jujur aku tidak ingin melewatkan kesempatan ini dan dengan begitu kita bisa tahu tempat yang benar-benar bersih di stasiun ini," ucap Aiden.

"Baiklah kalau memang seperti itu rencananya, Aiden. Jadi kau tidak perlu memikirkan apa yang aku katakan tadi dan kita hanya fokus saja dengan rencana kita saat ini," ucap Aiden.

Namun siapa sangka jika Winston tidak mendengar apa yang Aidan katakan barusan, terlihat dia terus fokus menatap orang-orang yang ada di sekitar stasiun tersebut.

Sampai akhirnya Winston menghentikan langkah kakinya sejenak di depan sebuah ruangan yang bertuliskan ruang tunggu di pintu masuk ruangan tersebut.

"Apa kau yakin jika kita akan menemukan petunjuk di ruangan ini, Aiden? Karena sepertinya ruangan ini tidak begitu aneh atau bahkan ada hal-hal yang mencurigakan," tanya Aiden.

"Hmm … Kurasa tidak ada salahnya jika kita memeriksa tempat ini, Aiden. Sebelumnya kita belum pernah mendatangi tempat ini ketika melakukan penyelidikan di tempat kejadian,

Dan siapa yang tahu jika sebenarnya Pastor Frederick pernah mendatangi tempat ini saat dia menunggu sebuah kereta api pada malam itu pembunuhannya terjadi,

Bisa saja ruangan ini merupakan tempat eksekusi pertama sang pasar saat ditembak sebelum ia diseret menuju rel kereta untuk dilindas sebuah kereta api," ucap Winston.

"Hmm … Kurasa apa yang kau katakan itu cukup masuk akal juga, Ben. Kalau begitu kita langsung menelusuri tempat ini saja dan semoga kita menemukan sebuah petunjuk walaupun kemungkinannya sangat kecil," ujar Aiden.

Winston segera menganggukan kepalanya kembali. Tanpa berlama-lama lagi mereka berdua segera melangkah masuk ke dalam ruangan tersebut yang terdapat beberapa orang di dalamnya.

Terlihat Winston dan juga Aiden segera mengedarkan pandangan mereka di dalam ruangan tersebut dan orang-orang yang ada di dalam ruangan tersebut menatap mereka berdua dengan aneh.

Akan tetapi mereka berdua tidak begitu memperhatikan orang-orang karena mereka hanya terus memperhatikan setiap sudut yang ada di ruang tunggu tersebut dengan sangat teliti.

Sampai akhirnya seseorang bertubuh besar baru saja masuk ke dalam ruangan tunggu dengan mengenakan seragam lengkap sambil membawa sebuah pentungan di tangannya.

"Heh, siapa kalian berdua dan apa yang sedang kalian berdua lakukan itu di tempat ini, tuan-tuan?" tanya pria besar tersebut.

Seketika Winston menghentikan langkah kakinya sejenak, terlihat ia sejenak arah petugas tersebut dengan tatapan kebingungan sambil mengerutkan dahinya dan begitu juga dengan Aiden.

"Oh … Perkenalkan saya Winston, tuan. Ngomong-ngomong apakah ada masalah sampai anda menegur kami seperti itu?" tanya Winston.

"Tentu saja ada sebuah masalah, tuan. Dari tadi aku perhatian kalian melakukan sebuah tindakan yang mencurigakan Jadi sebenarnya apa yang kalian lakukan?" tanya petugas tersebut.

"Apakah kami berdua harus mengatakan kepadamu mengenai yang sedang kami lakukan saat ini, tuan? Dan menurutku anda tidak memiliki hak untuk berkata seperti itu," tanya Aiden.

"Tentu saja aku sangat berhak berkata seperti itu, tuan. Saat ini kalian berada di area Stasiun dan aku merupakan petugas keamanan jadi aku berhak bertanya seperti itu kepada kalian,

Oh … Sekarang aku mengerti, Apa jangan-jangan kalian berdua akan merusak fasilitas di stasiun ini? Aku jangan-jangan kalian berdua melupakan penjahat yang sedang merencanakan sesuatu?" ujar petugas tersebut.

"Sembarangan sekali Anda menilai kami seperti itu, tuan. Dan lagi pula Siapa anda sebenarnya? Kami berdua tidak melihat anda berada di tempat ini beberapa hari yang lalu,

Karena kami sempat berkenalan dengan penjaga di stasiun ini sebelumnya jadi aneh saja jika tiba-tiba dirimu mengaku sebagai petugas keamanan di stasiun ini," tanya Winston.

"Aku petugas keamanan yang baru di stasiun ini, tuan. Dan petugas keamanan yang kalian berdua kenal sebelumnya Sudah dipecat dari tempat ini karena membawa sesuatu yang berbahaya," ucap petugas tersebut.

"Hah? Maksud Anda David membawa sesuatu yang bisa membahayakan penumpang?" tanya Aiden.

"Hmm … Aku tidak menyangka jika kalian berdua mengenal orang itu, tuan. Dia sudah tidak bekerja lagi di sini karena baru kemarin dia dipecat jadi dia tidak akan pernah datang lagi,

Sekarang aku sangat paham Sebenarnya kalian ini merupakan teman laki-laki itu kan? Apa jangan-jangan dia juga sudah mengirim kalian berdua untuk memata-matai Stasiun ini?" tanya petugas tersebut.

"Huh … Sebenarnya apa sih yang kau katakan itu, tuan. Dari awal kau berbicara ngelantur dan juga tidak jelas sampai-sampai menuduh kami berdua merencanakan sebuah kejahatan,

Apakah kau tidak punya otak hah? Kami tidak peduli walaupun David Sudah dipecat dari tempat ini karena apa yang kami lakukan saat ini tidak ada kaitannya dengan orang itu," ujar Winston sedikit kesal.

"Argh … Kalian berdua benar-benar membuatku sangat muak sekali, tuan. Sebaiknya sekalian berdua segera pergi dari sini baik-baik karena aku tidak ingin melakukan kekerasan di tempat ini," ujar petugas tersebut sangat murka.

Hai, My-Readers... Author butuh bantuan kalian nich, tolong masukan Buku ini ke rak kalian dan jangan lupa untuk memberikan ulasan

Like it ? Add to library!

Mauls09creators' thoughts