"Kenapa kota ini jadi seperti ini? Rasanya dulu kota ini selalu aku banggakan, kenapa sekarang malah sepi seperti ini?" Gumam Kisha sedih.
Ungkapan rasa heran Kisha atas perubahan situasi yang terjadi, dari malam yang selalu ramai banyak kegiatan kini menjadi sepi tanpa suara sedikitpun.
Kisha menghela nafas panjang, menyuarakan isi hatinya melalui deru nafasnya.
30 menit Kisha menunggu, akhirnya yang di tunggu olehnya datang juga. Ryan duduk di samping Kisha, dan meminta maaf pada Kisha karna terlambat datang.
"Maaf, aku terlambat. Aku ada masalah mendadak tadi, kau pasti lama menunggu ya?" Ucap Ryan merasa bersalah.
Kisha menaikkan alisnya heran, lalu kemudian ia menggeleng pelan.
"Tidak juga, aku baru saja sampai beberapa menit lalu." Jawab Kisha dengan santai.
"Ah begitu, aku bisa bernafas dengan lega jika begitu." Balas Ryan tenang.
"jadi apa yang ingin kau bicarakan padaku?" Balas Kisha langsung karna penasaran.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com