Mery memang cukup dekat dengan Kiano dan Kisha, karna selama masa penyembuhan Kisha dokter Mery lah yang menjadi pembimbingnya.
"Tolong selamatkan kakakku dokter, aku mohon Selamatkan dia." Pinta Kisha dengan tangisnya.
Mery tidak tega melihat Kisha menangis seperti itu, ia sudah menganggap Kisha sebagai adiknya sendiri.
"Aku akan berusaha, kuatkan hatimu. Apapun hasilnya nanti, kamu harus menerimanya." Jawab dokter Mery mengingatkan.
Kisha mengangguk, walau sebenarnya ia tau apa yang akan di dengarnya. Tapi hati dan pikirannya menolak keras untuk itu, Kisha tidak akan pernah menerima kematian Kiano.
Mery masuk ke dalam ruang UGD untuk memeriksa keadaan Kiano, Kisha menunggu dengan gelisah di luar ruangan itu.
5 menit kemudian, Mery keluar dari ruang UGD dengan wajah sedihnya. Ia mencoba menyembunyikan hal itu dengan senyumannya, walau sebenarnya ia tau Kisha pasti tau kesedihannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com