"Saat kalian besar."
"Aku sudah besar." Chu Muqian dengan cepat menoleh dan melihat Chu Yichen. Entah dari mana kepercayaan diri itu berasal sampai dia bisa mengucapkan kalimat seperti itu.
Setelah Chu Yichen mendengarnya, dia pun tersenyum mencibir.
"Sudah besar? Apa kamu sudah tidak mengompol? Mamamu tidak akan suka anak yang masih mengompol."
Dikatai Chu Yichen seperti itu membuat wajahnya memerah, matanya mengerjap-ngerjap seperti akan menangis.
Chu Yichen tersenyum tanpa bersuara, lalu mulai membacakan cerita untuk mereka. Dua anak ini sangat mudah dibujuk. Jadi, setelah sepuluh menit kemudian, Chu Yichen sudah bisa merasa tenang.
Dia berjalan keluar kamar lalu turun ke bawah. Dia menuangkan segelas anggur dan berdiri di balkon, menatap lampu jalan yang redup di lantai bawah dengan linglung.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com