Pertarungan di arena sudah berakhir.
Di bawah pengawasan para prajurit pasukan, para penonton mulai meninggalkan tribun.
Pria berbaju putih, Jiu She, memicingkan matanya ke arah Xue Ying dan Drunk Guest. Rambut putihnya menari-nari karena tiupan angin. Lalu, ia tersenyum dan pergi.
"Dia terlihat sangat percaya diri." Mei Yu Ketujuh dan Xue Ying berjalan beriringan. "Apakah dia yakin dia bisa mengalahkanmu dan Drunk Guest?"
"Begitu pertarungan bertahan selesai, hasil peringkatnya akan langsung diumumkan, dan semuanya akan terjawab," balas Xue Ying dengan tenang. Meskipun Jiu She terlihat sedikit provokatif, Xue Ying tidak terpancing sama sekali. Ia tidak terlalu memusingkan soal peringkat pertama, karena yang terpenting baginya adalah bisa mengikuti pertarungan di Istana Dewa. Di sana, ia akan menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya, dan untuk pertarungan survival nanti, ia tidak perlu mengerahkan seluruh kekuatannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com