webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · perkotaan
Peringkat tidak cukup
406 Chs

EMPAT PULUH EMPAT

Elise memejamkan mata seolah dapat merasakan kekhawatiran yang di khawatirkan kekasihnya itu.

"Pulanglah Arsen.. kenapa kau bingung? Ini yang sakit ibumu. Apa lagi dia sendiri yang memintamu agar kau pulang."

Arsen masih terdiam, masih terlihat gelisah sekali. Duduknya pun tidak tenang. Elise tidak pernah melihat Arsen sebingung ini sebelumnya.

"Apakah ibumu sampai di rawat di rumah sakit?" Tanya Elise lagi hati-hati.

Arsen tampak menghela napas "Tidak terlalu jelas ceritanya. Karena selama ini aku besar dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga paman dan bibiku, orang tuaku terlalu sibuk jadi aku tidak terlalu delta dengan orang tua kandungku.. aku tidak tahu harus menjelaskan seperti apa perasaanku saat ini.." Arsen menunduk, tampak lemas. Seolah energinya tersedot hilang begitu saja. Elise mengelus pundaknya, lalu memeluknya dari belakang memberi semangat dan menyalurkan kekuatannya. Arsen membalasnya dengan hanya menggenggam tangan Elise sangat erat.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com