Angin yang berhembus terasa semakin mendekatkan mereka, dentuman ombak yang pecah menemani detak jantung Peyvitta yang tidak karuan.
Jarak di antara mereka semakin terhapus, bahkan perlahan Peyvitta menutup matanya. Tidak ada penolakan atau apa pun, karena mereka sama-sama terlarut dalam aura masing-masing.
Cuppp
Kedua bola mata orang yang semula hendak berciuman menjadi terbuka denngan seketika, karena merasa ada sesuatu yang terbilang besar menutupi bibir mereka.
"Nikah dulu, biar bebas ciumannya." Retta berucap dengan begitu ringan, bahkan ekspresi yang Retta pasang sekarang telihat begitu polos.
Saat bibir Reynard dan juga Peyvitta yang hendak bertemu, telapak tangan Retta menghalanginya, sehingga kedua bibir mereka menjadi mencium tangannya.
Hal ini sengaja Retta lakukan, karena dari awal melihat Peyvitta yang tengah menyentuh sensuai jakun Reynard, sudah membuat Retta curiga.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com