webnovel

Kontrak Kerjasama

"Apa kamu sedang mengeluh tentangku?" pria bermata sipit itu berjalan mendekati Safira.

Safira menegang wajahnya pucat dan tubuhnya gemetar tak tahu apa yang harus ia katakan wanita berusia 26 tahun itu menunduk menyamarkan ketakutanya.

"Harusnya kamu berfikir terlebih dahulu sebelum mengikat kontrak kerjasama denganku." Ryuji mengambil sebuah map berwarna hitam yang tertinggal di meja Safira sebelum akhirnya benar- benar meninggalkan ruangan CEO brand kosmetik terlaris di Indonesia itu.

"Aaaaaaaa" teriak Safira

"Sudah kukatakan dari awal kontrak ini harusnya tidak pernah terjadi!" pekik Safira sembari mengepalkan kedua tanganya.

Dua perusahaan yang memiliki dua presiden dengan pemikiran yang bertentangan kini terikat dalam sebuah kontrak, atmosfir di perusahaan Safirapun kini terasa sangat panas dan pengap.

matahari mulai menyembunyikan sinarnya digantikan kemerlap bintang yang bertaburan menghiasi angkasa luas. Safira terlihat jauh berbeda dari biasanya ia mengenakan gaun berwarna baby pink yang memeluk erat pinggul rampingnya dan menjuntai menutupi kaki jenjangnya tampak sempurna dengan rambut yang disanggul sederhana, ia berjalan memasuki sebuah hotel berbintang lima untuk menghadiri sebuah undangan pertunjukan Fashion show gaun terbaru rancangan sahabatnya Sivi.

dari kejauhan dia melihat sosok seorang pria mengenakan toxedo hitam tampil sangat menawan, Ryuji membuka kaca mata hitam yang menutupi mata sipit dengan tatapan tajam yang siap menghujam siapapun dihadapanya.

"Dua puluh menit, kamu membuat CEO dari Tanaka Grup menunggu." Ryuji menyambut Safira dengan kata-kata yang menusuk hati.

"Maaf macet dimana- mana." Safira membuang muka dan berusaha acuh pada pria tampan dihadapanya.

Ryuji menyabet tangan kanan Safira dan kemudian melingkarkan pada lengan kirinya tak ada kata terucap hanya senyum yang mereka pamerkan saat memasuki ball room hotel megah itu.

Ryuji memang dikenal sebagai pria kaya yang cerdas, tampan, berbakat, dan sangat perfectionist karenanya setiap usaha yang ia jalankan sangat mudah tumbuh dan memiliki kendali di perekonomian dunia. Meski begitu bukan rahasia umum lagi dia adalah pria yang dingin, sombong, kaku dan sulit bersosialisasi.

Silvi menghampiri sepasang CEO yang baru saja mengikat kontrak kerjasama itu, setelah bersalaman dan mengucap terimakasih Silvi mempersilahkan Ryuji menikmati santapan yang telah disiapkan sedang Safira jangan tanya wanita metropolitan itu disambar Silvi untuk dihujani segudang pertanyaan.

"Safira.... kok bisa datang sama Ryuji?"

"Dia bilang gak tahu hotel ini, dan akan canggung jika dia datang sendiri jadi dia memaksaku datang bersamanya." wajah Safira sedikit kesal menceritakan kedatanganya dengan Ryuji

"Kenapa gak nolak aja?" Silvi mengeryitkan kedua alisnya

"Kontrak Kerjasama, dia mengancam akan membatalkan kontrak itu jika aku menolaknya huft"

Dua wanita itu menghunuskan pandangan mengintai pada seorang pria yang disegani oleh beberapa pebisnis di Indonesia yang sekarang terlihat menikmati rayuan wanita - wanita cantik disekelilingnya.

Safira menurunkan pandanganya saat Ryuji berjalan kearahnya, ia merasa sangat tidak nyaman jika harus berada di dekat Ryuji. Saat Ryuji semakin dekat denganya Safira menyelinap diantara ratusan tamu undangan dan diam- diam mengambil tempat dibelakang panggung fashion show, matanya masih mengamati Ryuji yang bingung mencari keberadaanya.