webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
167 Chs

Eps.85

Clara sudah lebih dulu tiba di tempat yang sudah ia janjikan, sudah hampir setengah jam orang yang dia tunggu belum juga datang. Baru saja Clara akan beranjak dari kursinya seseorang orang yang ia tunggu akhirnya datang, dengan santai laki-laki itu berjalan menghampirinya.

" langsung pada intinya saja, kenapa tiba-tiba Valentine merubah rencana kita? " kesabaran Clara sudah habis, begitu laki-laki itu mendaratkan bokong nya pada sofa, Clara langsung melempar kan pertanyaannya

laki-laki itu tersenyum sinis sebelum dirinya menjawab " karena gue baru tahu, kalau ternyata wanita yang akan kalian hancur kan adalah kekasih dari Alvarez dan anak dari Brian Alexander "

" gue udah bayar Lo mahal MANANTA!!!! " ucap Clara dengan nada suara yang sangat menekan.

" sorry, tapi gue nggak bisa lakuin itu... gue nggak mau bermain-main dengan milik Alvarez!!! Lo pasti lebih tahu, bagaimana cara Alvarez menghancurkan seseorang yang mengusik miliknya, apa lagi itu juga bersangkutan dengan Brian Alexander orang yang sudah menyelamatkan hidup gue dia yang sudah membebaskan gue dari neraka dunia.... dalam sekejap mereka berdua bisa ngancurin orang-orang yang menggangu mereka, karena mereka memiliki kekuatan yang sama... gue nggak mau mati konyol.... dan cukup sekali Alvarez ngancurin gue " ujar Mananta dengan panjang lebar

Laki-laki itu masih ingat dengan jelas, saat dengan mudahnya Alvarez menghancurkan benteng pundi-pundi uang nya yang sudah lama ia bangun, tapi laki-laki itu bukan dengan menggunakan cara yang jujur melainkan bermain curang di perusahaan tempat dirinya bekerja. Laki-laki itu juga bahkan di jebloskan kedalam jeruji besi oleh Alvarez, namun karena kebaikan dari Brian Alexander, laki-laki itu bisa bebas dan kembali menghirup udara segar seperti sekarang ini.

" persetan dengan dongeng Lo.... yang gue mau adalah Lo ngancurin Shea!!!!!! " Clara tak terima dengan apa yang dikatakan oleh Mananta.

" apa dengan cara itu Lo bisa yakin, kalo Alvarez bakalan balik lagi sama Lo???? " Mananta tersenyum miris.

" Lo nggak akan dapat apa-apa Clara, melainkan kebencian dari Alvarez... gue ingetin lagi kalo Lo lupa, Lo sendiri yang ninggalin Alvarez " ujar Mananta.

" tutup mulut Lo!!!! " tunjuk Clara, lagi-lagi Mananta hanya tersenyum miris.

" ternyata Lo sama Valentine sama-sama terobsesi dengan laki-laki yang sama sekali tidak melihat keberadaan kalian... kerena dua laki-laki ini mencintai wanita yang sama, tapi bedanya adalah satu di antara mereka malah justru masuk kedalam perangkap cinta wanita tak berotak seperti Valentine, dan yang satunya justru lebih memilih cinta yang kuat untuk mempertahankan wanita yang paling layak di pertahankan dan di lindungi di bandingkan kembali menerima wanita yang sudah tidak tahu malu " ejek Mananta

Bola mata Clara sudah memerah menahan amarah bahkan kedua tangannya sudah mengepal karena mendapat ejekan dari laki-laki dihadapan nya.

" dan satu hal yang belum Lo tahu, kalo Valentine selamanya akan hanya jadi milik gue.... karena gue pastikan kalau dia akan mengandung anak gue " bisik Mananta tepat di telinga gadis itu, bola mata Clara membulat

" apa yang udah Lo lakuin ke Valentine? " wajah Clara sudah memucat

" apa yang kalian berdua minta udah gue lakuin, tapi bedanya bukan pada wanita yang kalian inginkan melainkan- " Mananta menggantung ucapnya, Clara sudah menegang

" Valentine!!!!! karena dia yang gue inginkan " Mananta menyunggingkan sudut bibirnya, kemudian berlenggak pergi tanpa menunggu respon dari Clara, sedangkan Clara masih diam mematung dirinya seakan sudah di paku, tatapan nya kosong membayangkan yang sudah terjadi pada sepupunya itu

********

Keheningan malam menyelimuti Yesaya yang masih sibuk berkutat di ruang kerjanya. Dirinya sengaja menyibukkan diri agar tak terus-menerus memikirkan Shea yang kini sudah menjadi milik orang lain. Ditambah lagi sikap Oma nya yang selalu mengatur kehidupan nya membuat Yesaya semakin muak.

" den ini kopi nya " ucap ART yang masuk sembari membawa secangkir kopi untuk majikan nya itu, setelah meletakkan kopi itu di atas meja ia pun berlalu pergi.

Yesaya sedikit merenggangkan otot-otot nya, menghela nafas berat. Dia merasa sangat lelah, lelah hati dan juga lelah fikiran, kemudian Yesaya meraih cangkir berisikan air kopi yang baru saja di bawakan oleh ART nya lalu meneguk nya sedikit demi sedikit. Dirinya berfikir mungkin dengan meneguk kopi rasa kantuknya akan menghilang.

" Yes..... aku mau keluar sebentar, kalo Oma tanya, bilang aja aku jalan sama Clara " Valentine sudah berdiri di depan pintu ruang kerja Yesaya.

Yesaya tak merespon perkataan Valentine, ia merasa tubuhnya terasa panas, ia merasakan sesuatu terjadi pada dirinya tapi entah apa itu, Valentine menghampiri Yesaya yang masih berdiam diri di sofa.

" Yes..... kamu dengar aku kan " ucap Valentine yang sudah berdiri di hadapannya.

*******

" kamu sudah punya rencana, liburan semester ini mau kemana? " tanya Alvarez. Saat ini, Alvarez dan Shea sudah berada di salah satu caffe favorit mereka.

" Bali.... " jawab Shea dengan antusias, Alvarez tersenyum.

" kamu inget kan, kita pernah ngomongin tentang Bali??? dan liburan ini aku mau ke Bali, aku juga udah bilang sama Papi " ujar Shea dengan raut wajah bahagia.

" Ok... aku akan urus tiket keberangkatan kita " balas Alvarez

" kita? " Shea ternganga

" iya kita "

" maksud nya, aku sama kamu " tunjuk Shea pada dirinya dan Alvarez secara bergantian

Alvarez tersenyum melihat wajah Shea yang terlihat sangat menggemaskan saat terkejut, ia tahu apa yang ada di dalam fikiran kekasih nya itu.

" jangan berfikir yang enggak-enggak dulu " ujar Alvarez, Shea mendengus kesal

" kita itu artinya Gilang juga akan ikut liburan ke Bali nanti " Alvarez memperjelas ucapnya

" owhhh.... kirain " Shea menggaruk tengkuknya.

" bearti, Janet juga bisa ikut kita dong? " tanya Shea

" terserah kamu " jawab Alvarez singkat.

Tak berapa lama tiga orang laki-laki tampan datang menghampiri Alvarez dan Shea.

" kalian terlambat " ujar Alvarez dengan dingin pada tiga laki-laki yang sudah menduduki kursi mereka masing-masing

" hmmmmm mulai lagi deh mukanya datar kayak tembok " gumam Shea, namun masih dapat di dengar oleh keempat laki-laki tampan itu.

Gilang menahan tawanya, saat mendengar gumaman Shea berbeda dengan James dan Lukas yang saling melempar pandang.

" siapa kayak tembok? " tanya James dengan wajah cengok nya, Shea sedikit menunjuk kearah Alvarez dan seketika tawa James pecah saat melihat raut wajah Alvarez yang benar-benar datar tanpa ekspresi

" astaga James, Lo buat masalah besar " batin Gilang.

Kletuk!!!!

Sebuah pukulan berhasil mendarat dengan cantik di atas kepala James.

" Gilang sakit tauk!!!! " James menyikut lengan Gilang yang sudah menjitak nya.

" udah selesai? " tanya Alvarez dengan tatapan tajam kearah Gilang dan James.

" Lo kenapa nyuruh kita datang kesini? " tanya Lukas, yang berhasil mengalihkan pandangan Alvarez kepadanya.

" besok lusa gue mau liburan ke Bali sama Shea.... gue mau minta bantuan Lo untuk nemenin James ngurusin kerjaan gue di kantor selagi jadwal kerja Lo di rumah sakit belum Lo ambil " jawab Alvarez

" lah terus gue???? " tunjuk Gilang pada dirinya sendiri

" Lo ikut gue ke Bali " jawab Alvarez lagi

" wuihhhh asyik..... gue di ajak liburan " senyum lebar terpancar dari wajah laki-laki itu

" No... " sangkal Alvarez dengan cepat

" lah terus ngapain? ngikutin kalian pacaran? nggak!!!! " seketika senyum itu pudar, sekarang giliran James dan Lukas yang tersenyum lebar

" Lo akan menghadiri gathering dengan klien kita di Bali " balas Alvarez, dengan kompak James dan Lukas bertos ria, Shea hanya mengulum senyum nya saat melihat wajah Gilang yang terlihat mulai kusut.

Jadilah, malam ini Shea sebagai penonton karena keempat laki-laki itu saat ini sedang sibuk membahas tentang pekerjaan.

" udah mau liburan aja, ni muka tembok masih ngurusin kerjaan " batin Shea, tatapan nya begitu lekat pada wajah Alvarez.

Alvarez, yang sadar sedang di perhatikan oleh Shea pun ikut tersenyum hangat pada wanita itu, Shea sedikit salah tingkah saat Alvarez melempar kan senyumman manis nya yang diyakini oleh Shea setiap wanita yang melihat senyuman itu pasti akan meleleh bahkan langsung jatuh cinta.

" aku ketoilet dulu " ucap Shea sebelum beranjak dari kursinya, Alvarez terus menatap kepergian Shea dari balik punggungnya.

Baru saja Shea keluar dari toilet, dengan tidak sengaja Shea menyenggol tubuh seseorang yang juga baru keluar juga dari toilet laki-laki.

" maaf, nggak sengaja " ucapnya

" no problem " balas seorang laki-laki, Shea mengingat sesuatu saat melihat wajah laki-laki itu, matanya membulat setelah berhasil mengingat nya.

" why? " tanya laki-laki itu dengan santai karena melihat wajah Shea yang menegang

" apa kita pernah ketemu? " tanya laki-laki itu, matanya memperhatikan Shea dari ujung kepala hingga ujung kaki dan dengan cepat Shea menggeleng

" Mananta.... " ucapnya sembari ia mengulurkan tangannya kepada Shea

Belum sempat Shea membalas uluran tangan Mananta, tiba-tiba sebuah tangan besar dan kokoh lebih dulu meraih tangan itu, Shea sedikit terkejut melihat tubuh tegap dan raut wajah dingin itu berada tepat di hadapan nya.

" senang berjumpa dengan anda Tuan Mananta " ujar Alvarez dengan nada dingin. Mananta berusaha menelan salivanya.

" jadi mereka saling kenal " batin Shea, Alvarez menatap Shea, karena ia tahu apa yang ad difikiran gadis itu.

*******

Sekarang, Alvarez dan Shea sedang dalam perjalanan pulang. Alvarez fokus mengemudi kuda besinya, sedang kan Shea masih menyimpan tanya pada Alvarez dalam hati nya. Dirinya berusaha agar laki-laki itu tak salah paham nantinya saat ia akan bertanya tentang laki-laki bernama Mananta tadi.

" kalo kamu mau ngomong sesuatu, ngomong aja... " ucap Alvarez tanpa menoleh kearah Shea, i masih tetap fokus pada jalanan.

" em... i-itu... a-anu... " Shea sedikit gugup

" kamu salah makan ya? mangkanya ngomong nya jadi gagu gitu " ledek Alvarez namun tanpa tersenyum, Shea memutar bola matanya dengan malas.

" menyebalkan " gerutu Shea

" tapi kamu mencintai ku " balas Alvarez dengan cepat, dengan mengedip kan sebelah matanya.

" idihhhhh, dasar genit " gumam Shea

" so what's your question? " tanya Alvarez kembali pada topik pertama mereka

" kamu kenal sama cowok yang namanya Mananta tadi? " tanya Shea dengan sedikit ragu, sesaat Alvarez tak memberi respon pada pertanyaan itu lalu beberapa detik kemudian laki-laki itu mengangguk

" owhhh..... " Shea mengalihkan pandangannya keluar jendela

" kenapa? kamu pernah ketemu dia sebelumnya? " sekarang giliran Alvarez yang bertanya

" kalo ketemu secara langsung sih enggak, tapi waktu itu aku pernah liat dia jalan sama Valentine di Mall, tapi anehnya mereka mesra banget kayak orang pacaran " jawab Shea

" dan ternyata kamu kenal juga sama dia.... " sambung nya, Alvarez tak bergeming ia fokus pada kemudi nya.

" dia temen kamu? " Shea kembali bertanya

" bukan " jawabnya singkat

" lalu dari mana kalian kenal? "

" dia dulu pernah bekerja di perusahaan yang dipimpin oleh papa dan papi kamu, dan jabatan nya lumayan tinggi tapi ternyata dia menyalah gunakan jabatan nya untuk berbuat curang, dia menggelapkan uang perusahaan begitu besar untuk membangun bisnis pribadi nya, dan pada akhirnya dia ketahuan lalu di berhentikan secara tidak hormat oleh papa " jawab Alvarez

" owhhh pantesan aja dia ngeliat kamu kayak ngeliat setan " ujar Shea,

Mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan Shea spontan membuat Alvarez menatap Shea dengan tajam karena secara tidak langsung wanita itu menyebutkan kalau dirinya adalah setan. Shea sedikit merinding mendapatkan tatapan itu

" nggak bermaksud bilang gitu kok " ucap Shea sambil cengengesan kemudian mengacungkan dua jarinya berbentuk V

" eh tapi bentar deh, jadi dia juga kenal sama Papi " tanya Shea, Alvarez mengangguk sebelum menjawab

" bukan hanya kenal, tapi Papi kamu juga atasannya... Malahan Papi kamu yang mengeluarkan dia dari penjara "

" apa? jadi dia pernah di penjara? " Shea ternganga

" tentu saja, karena dia melakukan tindakan kriminal "

" dunia bisnis memang kejam " Shea tersenyum miris, kala membayangkan yang sudah terjadi terdahulu.

" tapi kira-kira ada hubungan apa ya dia sama Valentine..... atau jangan-jangan mereka punya hubungan spesial " tebak Shea

" kenapa kamu tiba-tiba jadi mikirin hubungan mereka? " Alvarez mengangkat satu alisnya

" bukannya gitu, tapi aku kasian aja sama Yesaya kalo emang beneran Valentine selingkuh.... " Shea memperjelas ucapnya, namun malah membuat Alvarez kembali menatap nya tajam

" tenang... aku cuma anggap Yesaya temen aku kok, nggak lebih.... karena aku udah punya kamu... I always be with you " Shea memberikan senyuman termanis nya pada laki-laki yang kini sudah menjadi kekasihnya.

" lama-lama aku bisa terkena diabetes " ujar Alvarez

" kenapa? " tanya Shea dengan tampang cengok nya

" karena selalu liat senyum manis kamu " goda Alvarez, pipi Shea menjadi merah merona hanya karena rayuan simpel dari Alvarez.