webnovel

tiga serangkai

tiga orang bersahabat dari kecil tinggal dikampung inpres desa tertinggal yang bertingkah konyol tanpa mereka sadari setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitu tiga sahabat ini menjalani nasib masing-masing

Jhony_Koto · Realistis
Peringkat tidak cukup
33 Chs

anak emas

"tidur dimana kamu semalam" kata kakek Badun setelah Joni sampai di toko koh Aseng

"tempat Uda Samsudin" kata Joni langsung menaikan barang yang harus diantar

"pantas aku cari kemana mana tak ada rupanya kamu tidur di lapak Samsudin" kata kakek Badun

"kamu masih ingat jalan ke toko kemaren"kata kakek Badun

"masih lah kek lurus lampu merah belok kanan"kata Joni

" kamu pergi sendiri biar kakek bisa mengerjakannya yang lain "kata badun

"boleh" kata Joni setelah memuat semua belanja joni berangkat ke alamat yang dimaksud

setelah selesai menurunkan barang

" uang tip buat kamu" kata pemilik toko.

"jangan da kami tak boleh ngambil uang tips dari pelanggan" kata Joni

" ambil saja rezeki tak boleh ditolak" kata pemilik toko

lumayan gumam Joni

"pak nitip becak ,saya mau makan bakso dulu kata joni

setelah selesai makan bakso

pak becak saya mana ya "kata Joni

" becak Uda sudah diambil sama anak muda yang punya rambut sebahu dan berponi" Kata pemilik toko

"saya kesini sendirian" kata Joni

"aku angkat tangan kalau masalah itu" kata pemilik warung.

"kunci gembok nya dirusak Sama malingnya"kata Joni memperlihatkan gembok yang hancur.

kemudian joni menelpon kakek nya

"kek becak hilang "kata Joni

"dimana hilangnya "kata kakek Badun

"saya parkir depan toko langganan kita yang kemarin" kata joni wajah nya pucat baru pertama kerja sudah berkasus

" jangan kemana mana, tunggukakek mau kesana" kata kakek Badun menenangkan Joni

tak lama kakek Badun datang bersama koh Aseng datang

baru juga turun kedua nya dari motor, Joni langsung menyongsong kedua orang itu

'bagaimana ceritanya becak bisa hilang" kata kakek Badun

'saya tinggal makan bakso kata pemilik warung becak dibawa sama pemuda perawakan sedang kulit putih dan berponi 'kata joni

"tak salah lagi pasti eru dan Hari ini juga ga datang ke toko "kata koh aseng

"ayo kita kejar belum pergi jauh 'kata kakek Badun

kemudian mereka bonceng tiga ke rumah Eru

"assalamualaikum' kata koh Aseng

waalaikum salam' kata ibu eru seorang perempuan setengah baya

"Eru ada" kata koh Aseng

"tadi dia kerumahnya kakaknya yang ada di gang buntu,ada apa cari eru" kata ibu Tatik

ga apa apa kata kakek badun

sejurus kemudian mereka bertiga sudah berangkat lagi ke gang buntu

sampai Disana mereka melewati jalan setapak yang hanya bisa dilewati motor

diteras rumah kayu eru sedang mengecat becak

" balikin becakku"kata badun

santai saja bos jangan ngaku ngaku kalau cuma becak aku masih mampu beli kata eru tak peduli kedatangan ketiga orang yang dikenal nya itu

'jangan bohong aku punya bukti didalam besi joknya ada duit kertas lima ribuan kata kakek Badun.

'sumpah demi apapun ini becakku 'kata Eru berteriak

"ada apa ribut ribut 'kata kakak Eru

"mereka menuduh aku maling becak mereka" kata eru

"kalau itu becak kakek apa buktinya kata kakak eru

kemudian kakek Badun mengambil gergaji besi mulai memotong sander becak tak lama dia mengambil duit kertas lima ribuan dalam batang sander becak

"bagaimanapun masih mengelak" kata kakek Badun

spontan kakak Eru langsung memukuli adeknya

"kurang ajar kau pintar sekali kau bersandiwara dan berani sekali kau membawa hasil curiannya kesini" kata kakak eru

"ampun kak aku tak akan ulangi lagi

teriak Eru menahan pukulan kakak nya

"sudah bang jangan dihajar lagi pula becak nya masih utuh belum dijual" kata Joni

"pergi yang jauh jangan sampai kamu menampakkan lagi batang hidungnya mu bikin malu saja kamu "kata Kaka eru mendorong adiknya hingga terjerembab ketanah

"ayo kita pulang" kata badun membawa becak keluar

"bagaimana mana caranya Eru bisa memasukkan becak kedalam gang yang sempit ini sendirian 'kata koh Aseng

kemudian mereka bertiga menggotong miring Becak sampai sampai keluar gang buntu

malam sekita jam sebelas

"Jon buka pintu terdengar suara Eru dari samping lapak

joni mengecilkan suara tv yang ditonton untuk memastikan suara itu

"buka pintu aku yakin kamu ada didalam' kata Eru

"ada apa "kata Joni ngintip dibalik kaca

"mohon jangan diperpanjang kasus tadi siang aku hanya kilaf "

"aku butuh biaya buat bersalin tak lama lagi istriku lahiran "

"aku mau melakukan apa saja asal kau tak jadi melapor ke polisi" kata Eru

kemudian joni mengintip ke kontrakan kakek Badrun sudah sepi tak ada orang.

"buruan masuk kesini "kata Joni membuka pintu dan ditutup kembali setelah eru masuk

"kamu mencuri becak kakek badun bukan buat bersalin saja kan ,ada yang lain" kata Joni

" aku iri sama kamu baru dua hari kerja sama koh Aseng sudah dilepas sendiri ngantar ngantar sedang aku sudah sepuluh tahun lebih hanya berkutat diwarung saja kata eru

disini duduk sampingku kata Joni menurunkan boxer nya

mau ngapain kata eru hendak bergerak pergi

sini dulu katanya mau melakukan apa aja kata Joni menarik celana eru sampai dengkul

"kenapa kamu kaget 'kata Joni setelah Mr p sengaja dibangunkan

ga aku tak bisa membayangkan Mr p sebesar itu masuk bisa sobek kata eru menahan ludah

"jangan mengalihkannya pembicaraan" kata Joni

sekarang kesini duduki Mr p ku kata Jon setelah melumuri Mr p dengan jel pelicin

dengan ragu eru jongkok ketika bibir anus nya menyentuh Mr p Joni menghetakan pinggul eru

"aduuuh sakiiiit "kata eru mengigit bibirnya menahan sakit

"lemaskan saja jangan dilawan nanti Tamba sakit "kata Joni memberikan rasa nyaman pada eru

tiba-tiba ada suara mobil berhenti

"mundur kiri lurus "terdengar arahan seorang pemuda memarkir kendaraan depan lapak Uda Samsudin.

tak lama terdengar pintu diketuk dari luar

"Uda Samsudin "panggil Amir sambil mengulangi ketukan nya lebih keras lagi

"ya sebentar" kata joni

'ada orang" kata eru panik

"sialan ada saja gangguan,pelan pelan nariknya" pinta joni

"sakit "kata eru meringis

"aku tak dititipi duit,Uda Samsudin pulang kampung" kata Joni setelah membuka pintu

"kamu Joni" kata Amir

"duit nya nanti bisa di transfer yang penting kelapanya sudah turun" kata Amir

"Mak bikinin kopi tiga" kata Joni

"buat siapa kopi banyak amat" kata samsimar

"nanti Mak tau sendiri "kata joni

"bagaimana mana keadaan orang kampung" kata Joni

"parah keluarga Mak itam, Wawan dan teriman marah besar tau keluarga mu ! minggat mereka menjarah harta bendamu yang masih ada"

"ini kondisi rumah mu sekarang "kata Amir memperlihatkan foto rumah Joni yang sudah rata dengan tanah

kamu dicari sampai;ke sekolah kita "kata Amir

"sungguh biadab mereka kata Joni mengepal kan tinjunya dan gemertak bunyi gigi joni menahan amarahnya setelah melihat foto rumah nya rata dengan tanah

"akan aku balas kalian semua 'gumam Joni

"jangan sampai adik dan ibuku tau semua hal ini kata Joni

"aku bisa dipercaya "kata Amir memasukan kembali hp kekatongnya