webnovel

Diskusi

Malam harinya, Ara kembali mengingatkan adik bungsunya yang super lemot itu agar bersiap untuk besoknya. Jika tak diingatkan lagi, bisa-bisa lupa.

"Yasmin, cepat sana persiapkan barang-barang milikmu." Suruh Ara.

Dia melihat adiknya sedang berleha-leha di atas tempat tidur, dengan tangannya yang tak bisa lepas dari snack dan novel. Membaca novel menjadi kebiasaan Yasmin saat bersantai.

"Kakak juga mau menyiapkannya. Ingat! Jangan bawa boneka raksasamu itu. Merepotkan," tegas Ara, sebelum Yasim protes karena boneka itu adalah boneka kesayangannya.

"Satu lagi, bersikap seperti biasanya. Jika tidak, Kakak buang kamu ke tong sampah." Sambung Ara membuat Yasmin mencebik.

"Iya-iya Kak Ara bawel," ucap Yasmin mendapat pelototan dari Ara.

***

Pagi-pagi sekali Yasmin sudah bersiap rapi untuk berangkat ke kampus meskipun wajahnya tampak kusut kelelahan. Sedangkan Mom Jia sudah sibuk membuat sarapan untuk suami dan ketiga putrinya yang terkadang menyebalkan.

"Morning Mom, Dad. Para Kakak durjanaku kemana? Aku ditinggal kah?" tanya Yasmin sambil celingukan.

Daddy Heri yang tadi fokus pada koran di tangannya langsung menatap heran pada Yasmin yang biasanya masihh asik tenggelam dalam mimpinya yang terkadang tak masuk akal.

"Tumben kamu bangun pagi banget Dek?" tanya Daddy Heri.

"Yasmin belom tidur Dad. Liat nih kantong mata Yasmin, udah kayak anak panda." Rengek Yasmin manja.

Mom Jia yang melihat Yasmin memutar mata jengah dengan kelakuan Yasmin yang terkadang sangat manja padahal sudah dewasa. Karena itulah, Daddy Heri dan Mom Jia ingin segera menjodohkan Yasmin agar ada yang menggantikan menjaga ya dan mereka bisa tenang menikmati waktu pensiun mereka dengan tenang.

"Kalau Ara sama Kinan durjana kamu apa Dek? Kebo?" sahut Mom Jia sambil memberikan segelas susu.

"Ish! Mommy nih. Aku kan anak Mom sama Dad yang paling imut," jawab Yasmin dengan cemberut.

"Nggak usah manyun, ntar makin mirip bayi dugong beneran," celetuk Ara.

Sontak Yasmin menoleh, mendapati Ara yang sedang berjalan menuju Daddy dan Mommy untuk mencium pipi mereka sebelum menuju kursinya untuk menikmati sarapan.

"Kakak," rengek Yasmin.

"Apa?" ketus Ara.

"Daddy, help me!" ucap Yasmin dengan nada semelas mungkin.

"Sini Dad bantu," ucap Daddy Heri, membuat Yasmin berbinar akhirnya ada yang memihak padanya.

"Daddy bantu ceburin ke kolam renang biar jadi bayi dugong," lanjut Daddy Heri membuat Yasmin makin cemberut, sedangkan yang lain terbahak-bahak.

Yasmin yang melihat tak akan ada bantuan dari siapapun langsung memasang wajah sok imut dan memuji diri sendiri dengan bangganya.

"Kenapa semua tega sama Yasmin yang imut dan menggemaskan ini? Apa salah wajah imut ini?" ucap Yasmin dengan nada dramatis.

Ara yang tampak jengah dengan perilaku adiknya yang ajaib ini langsung menyumpalkan roti yang ada di piring ke mulut Yasmin tanpa aba-aba.

"Makan sarapan dulu, main dramanya ntar aja," ucap Ara.

Kinan yang hendak menyapa semua orang spontan tertawa terbahak-bahak melihat wajah jelek Yasmin yang semakin lengkap dengan mata panda dan roti.

"Mor.. hahahaha. Sejak kapan dugong bisa kawin silang sama bebek," ucap Kinan sambil terus tertawa melihat roti yang masih nangkring di mulut Yasmin.

"Heh, anak tukang somay. Dateng-dateng bukannya ngucapin selamat pagi atau cium pipi Mommy sama Daddy malah ngetawain bayi dugong," tegur Mom Jia.

Kinan sontak berhenti tertawa, karena di rumah ini Mom Jia lah penguasa sesungguhnya yang tak boleh di bantah.

"Ampun Mom, iya Kinan minta maaf. Morning Mom, Dad, Kak Ara, sama kamu bayi dugong."

Setelah semuanya tenang dan menghabiskan sarapan. Daddy Heri angkat bicara memberitahukan Mommy dan Daddy akan menghadiri sebuah acara.

"Nanti sore Mom sama Dad ada acara, kalian baik-baik di rumah. Jangan berantem mulu. Kamu juga Yasmin, jangan gangguin Ara sama Kinan. Mereka sedang Dad tugaskan mengerjakan project besar," ucap Daddy Heri.

"Terus Kak, nanti.." belum usai Yasmin berkata langsung di bekap Kinan.

"Yasmin, ayok buruan berangkat, kamu ada quiz pagi kan?" ajak Kinan.

"Ara juga berangkat bareng Kinan ya Dad, Mom. Ara lagi males naik mobil sendiri," ucap Ara sembari berpamitan.

"Heh, bayi dugong bodoh. Hampir aja kamu bikin Mom sama Dad curiga!" tegas Ara gemas.

"Hehe, sorry."

"Untung adik, kalo bukan udah aku ceburin ke Sungai Amazon," ketus Kinan.

"Udah, kita berangkat. Kali ini kita satu mobil," tegas Ara.

"Tumben, Kak?" tanya Yasmin.

"Iya, biar gampang buat lempar kamu ke Sungai Amazon," ucap Kinan membuat Yasmin cemberut. Ara hanya menggelengkan kepala.

"Ayo!" seru Ara sudah berada di dalam mobil.

"Yasmin? Kamu mau jalan kaki?" tanya Kinan.

"Yasmin, Masuk! Kakak tinggal, ya." Ancaman Ara berhasil membuat Yasmin langsung masuk ke mobil.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam dan tak sengaja Yasmin pun melihat tukang Somay langganannya ketika berangkat bersama dengan Kinan.

"Kak? Nggak beli somay dulu?" tanya Yasmin dengan polosnya.

"Nggak," ucap Ara dan Kinan.

"Makan mulu tuh isi kepala," timpal Ara.

Setelah sampai di Kampus pun Yasmin pamit kepada kedua kakaknya, setelah itu dia langsung masuk ke dalam tak lupa dia meminta uang jajan kepada kakak sulungnya.

Sedangkan Kinan dan Ara melajukan kembali mobilnya menuju ke kantor.

Jam sudah menujukan pukul 4 sore, Yasmin yang baru saja selesai kuliah bergegas memesan taksi online. Karena kakaknya tidak bisa menjemputnya.

"Hah, akhirnya pulang juga. Aku sudah sangat merindukan bantal dan selimutku," ucap Yasmin yang langsung berbaring di kamarnya setelah pulang.

Sambil menunggu kakaknya pulang Yasmin memutuskan untuk tidur sebentar, karna dia sudah sangat mengantuk.

Namun, ketika sedang tidur nyenyak kedua kakaknya pulang dan Kinan pun mendengus kesal ketika melihat adik bungsunya tertidur, membangunkan Yasmin adalah hal yang paling dihindari oleh Kinan.

"Yasmin! Bangun! Kak Kinan guyur nih pake air kolamnya coco," ancam Kinan yang melihat Yasmin belum mempersiapkan apapun.

"Ish! Ini anak kebo banget perasaan!" ucap Kinan gemas.

"Dek, mana Yasmin? Bentar lagi Mommy sama Daddy berangkat loh," tanya Ara yang sedang mencari celah agar rencana pelarian mereka sukses.

"Ngebo," jawab Kinan singkat.

"Ini, aku mau bangunin bayi dugong yang lagi cosplay jadi kebo pake snack." Sambung Kinan.

"Mauuu," ucap Yasmin setelah mendengar suara snack yang begitu menggoda.

"Nih, buruan masukin ke tas kamu. Kamu mau nggak punya baju?" sergah Kinan.

"Hah? Emang mau kemana?" tanya Yasmin yang belum sadar sambil memasukkan baju-bajunya kedalam tas.

"Udah buruan, ikutin aja perintah Kakak." Ucap Kinan sambil membantu Yasmin.

"Kak, kita keluar lewat mana?" tanya Kinan setengah berbisik.

"Manjat tembok samping itu. Disana juga udah ada tangga bekas tukang kemaren, nanti turunnya lompat aja. Nggak usah manja," ucap Ara menjelaskan.

"Yasmin, nanti kamu duluan. Kakak ga mau ketauan," ucap Kinan mengintimidasi.