webnovel

They Are My Destination

Bercerita tentang seorang gadis yang tidak dipedulikan oleh orang tuanya. Dia berfikir untuk apa sebenarnya dilahirkan?apakah nantinya dia akan sama seperti orang tua yang menjalani hidup masing-masing tanpa menghiraukan ikatan? Seperti ketika mempunyai masalah pribadi,dia merasa orang tuanya menjadi asing yang mempunyai kehidupan berbeda,hanya tinggal satu atap saja. Gadis itu terluntang-lantung mencari tujuan hidupnya.Sampai dia tiba-tiba masuk kesemacam dunia survivor bertahan hidup yang diciptakan oleh seorang "pemilik dungeon". Akankah dia menemukan tujuan hidupnya disana?

Asnow · Fantasi
Peringkat tidak cukup
24 Chs

Perubahan

"Gak penting? Padahal persahabatan kita hampir aja putus gara-gara itu"Nanad berkaca-kaca

"Tolong jangan nyimpulin sendiri, aku gak pernah berfikiran per-temanan kita putus,gatau kalau kau?"Yeena menekankan

"Yeenaa! Cukup ya!"Haru menarik tangan Yeena

"Haru! Ayo pergi"Nanad bergegas keluar

"Key. Yeena agak aneh gak sih? Biasanya dia diam kalau dikatain Haru"bisik Nacia

"Kayaknya gak Cuma itu aja"ujar Kesha

Dia memandangi Yeena yang mendongakkan kepalanya. Dia tengah berfikir,Yeena yang tidak pernah berbicara tanpa memikirkan perasaan orang lain dan tidak pernah mengasari selain untuk kebaikan orang itu seperti saat permasalahannya dengan Nanad,bagaiman bisa bersikap seperti ini.

"Stt, apa mungkin dia memang gangster?"tanya Nacia

"Diam bodoh. kau baik-baik aja?"Kesha menanyakan Yeena

"Kayaknya enggak"jawab Yeena

"Ah, masalah Nanad ya.. kau memang agak keterlaluan sih tapi-"omongan Kesha dipotong oleh Yeena

"Aku belum ganti perban. Aku gak merasa omonganku salah"ujar Yeena

"Apa?"Kesha tak percaya dengan apa yang didengarnya

"Kau mau kemana Yeen?"himbau Nacia melihat Yeena beranjak pergi

"Perban,mau bantuin gak?"jawab Yeena

"Key, Key!"Yeena menyadarkan Kesha dari lamunannya

"Iya?kenapa?"Kesha

"Sini tangan mu"Yeena menarik tangan Kesha,dia mengamati dengan teliti

"Kenapa?"bingung Kesha

"Key! Kuku mu berdarah! Kau bdodh ya? Kenapa gak diobatin tadi malam"Yeena panik

"Ini.."Kesha

"Pasti sakit ya? Aku gak maksud bentak kau.."ujarnya merasa bersalah

"Padahal kau kesakitan tapi aku malah marah-marah"

Saat itu Kesha berfikir bahwa inilah Yeena yang dikenalnya, dia selalu memikirkan orang lain terlebih dahulu dan memilih mengabaikan dirinya sendiri.

"Ini..betadin"Kesha menatap Yeena

"Iya aku tau ini beta, apa?"

"Tadi malam aku ketumpahan betadin,karna udah kering jadi kayak darah"jelas Kesha menyembunyikan lukanya dari Yeena, jika tidak Yeena pasti merawatnya dan mengabaikan dirinya sendiri lagi

"Hah..sukurlah"Yeena menghela nafas

"Si sinting dungeon maunya apa sih? Bukannya ini udah setengah cacat ya"Kesha berusaha menutupi ketakutannya saat melihat luka dan jahitan ditubuh Yeena. Tidak mungkin dia berteriak didepan Yeena itu akan membuat Yeena bersedih

"Bukan cacat"bantah Yeena dan Nacia bersamaan dengan raut wajah serius sambil memegang tangan Kesha

"Tapi koreng"lanjut mereka tertawa

"Haha aku tau kau yang gak punya otak ini pasti ketawa"Yeena memelototi Nacia, sementara Nacia menunduk dan bermain raut wajah

"Kau nyari apa?"tanya Nacia

"Otak mu, siapa tau kececer"jawab Yeena

Keshapun tertawa

"Aku rasa Yeena gak berubah,mungkin ada alasan lain sama sikapnya tadi"dalam hati Kesha

"Oh iya. Cowok yang ngobatin kau semalam mana?"tanya Nacia

"Siapa?Maze?"kata Yeena

"Ohow udah tau namanya toh"goda Kesha

"Ehem kalian ngapain aja semalam?"Nacia ikut menggoda

"Apasih. Dia aja udah tau bentuk badan ku kalau aku gak tau namanya malahan aneh"ujar Yeena kesal

"Yo yo yo whats up"sapa Zhai yang masuk bersama dengan Maze

"Woy kalian gila. Masuk gak ngetuk pintu dulu"Kesha

"Lah tadi kau nanyain,tuh orangnya nongol"kata Yeena

"Yeena tutup cepat!"Kesha menyeimuti Yeena

"Apa yang mau ditutupin coba? Orang dia udah liat juga"kata Yeena

"Aishh liat nih,kau cewek bukan sih?"ujar Maze

"Menurut mu? Bukannya kau udah liat semua semalam"jawab Yeena santai

"Hah!?"Kesha,Nacia dan Zhai menatap Maze

"Apa? Aarkhh bisa gak sih kau jaga omongan, kau cewek loh!"tegur Maze

Yeena tidak menanggapinya

"Ngapain sih kalian kesini?"tanya Nacia

"Wah wah habis manis sepah dibuang ya"ujar Zhai

"Ow, kalau gitu kau bantuin aku"Yeena menunjuk Maze

"Apa?"Maze mengedip-ngedipkan matanya

"Gantiin perban"kata Yeena lagi

"Apa?!"Maze tercengang begitu pula yang lainnya

"Kau..gila ya Yeen"bisik Nanad

"Kau benar-benar gak tau malu ya"ujar Maze

"Utang budi"potong Yeena

"Tapi kau bilang"ucapan Maze terpotong lagi

"Mau narik kata-kata?"ucap Yeena cepat

"Tetap aja kau kan bilang-"Maze

"Ah..ternyata kau cowok yang.."Yeena memprovokasi

"Oke"ujar Maze pasrah

"Good boy. Kalian keluar ya,babay"Yeena mengusir mereka keluar

"Apa?"Kesha

"Udah yuk keluar. Cinta butuh waktu"kata Zhai menarik Nanad dan Nacia keluar

"Cin,cinta? Cinta apa sih?"Nacia

"Eh Key, kenapa tadi Yeena ngomong kayak gitu ke Nanad ya? Oh iya ke Haru jugak biasanya dia diam aja"tanya Nacia

"Pasti ada alasannya"kata Kesha

"Alasan... apa mungkin karena kata-kata Nanad ke kau? Tapi apa dia dengar?"

"Astaga kenapa aku gak kepikiran itu ya? Aku kan jadi salah paham sama Yeena"dalam hati Kesha