Di tempat lain, Nora saat ini sedang berada di kamar mandi. Dia memandangi dua puluh testpack yang dia coba menunjukkan garis dua membuat wajah dia memucat.
"Aku tiap hari rutin minum obat pencegah kehamilan kenapa bisa hamil? Pasti hasilnya salah nih," gumam Nora.
Tok tok
Terdengar suara ketukan pintu disusul suara Stevanus yang meminta dia keluar. Nora menarik napas lalu membukakan pintu untuk Stevanus.
"Baby, kamu lama sekali di kamar mandi, apa hasilnya?" tanya Stevanus.
Nora menundukkan kepala. Dia menunjukkan semua hasil yang ada di testpack.
"Sayang, kamu hamil," kata Stevanus dengan senyum lebar.
Stevanus melihat wajah Nora terlihat sedih menangkup wajah perempuan itu.
"Apa ada yang salah? Kenapa kamu bersedih, Baby? Kita akan kedatangan bayi mungil yang akan meramaikan rumah ini," kata Stevanus.
Nora meneteskan air mata dan mengatakan seluruh isi hatinya membuat Stevanus menegang.
"Baby, anak itu adalah anugerah jadi jangan ditolak," kata Stevanus.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com