Bulan demi bulan telah berlalu. Kaila saat ini tengah berada di meja rias bersama mamanya di hotel bintang lima milik keluarga Bowie. Hari ini merupakan hari di mana Kaila dan Theodor akan mengucapkan janji suci.
Kaila sudah berbalut gaun putih panjang dengan hiasan batu swarovski di gaunnya. Gaun perempuan itu merupakan gaun terbaik dan tak lupa dia memakaikan kain penutup wajah berenda putih.
"Cantik sekali putri Mama. Kayak bidadari," puhi Rebecca. Dia menitikkan air matanya, tapi buru-buru dia lap.
"Mama jangan menangis. Nanti aja pas aku di altar," kata Kaila terkekeh.
"Jangan dong. Nanti Mama tidak cakep lagi. Boleh dong Mama kedip dikit matanya sama teman-teman kamu yang masih muda itu," balas Rebecca.
"Ehem," deham Samuel yang tiba-tiba masuk dan mendengar.
"Ahh, Sayang," panggil Rebecca berlari ke arah Samuel.
"Sudah siap? Theodor sudah mau ke altar sama keluarganya," kata Samuel.
"Iya, Pa. Sebentar lagi," balas Rebecca.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com