Brak
Theodor bersama Stevanus dan pak satpam mendobrak pintu apartemen Ferdi hingga terbuka. Mereka melihat Ferdi sudah terkulai lemas di lantai menghampirinya.
"Stevanus, bantu gue mindahin dia ke kamar," kata Theodor.
Mereka bertiga memindahkan tubuh Ferdi yang terasa hangat ke kamar. Setelah itu, Theodor menelepon dokter dan kedua orang tua Ferdi.
"Lu yakin ini enggak perlu dibawa ke rumah sakit?" tanya Stevanus.
"Sepertinya dia hanya pingsan aja," jawab Theodor.
Tok tok
Tidak lama dokter datang disusul Novita dan Willy yang baru saja tiba. Novita melihat Ferdi sakit merasa sangat sedih, dia merasa ini semua gara-gara dia.
"Ferdi sayang, bangun yuk. Mama udah datang nih," kata Novita.
Willy menggenggam tangan Ferdi yang terasa panas.
"Ma, apa saatnya kita menyerah dan membiarkan Ferdi bersama Christine?" bisik Willy di telinga Novita.
Willy tidak mau Theodor tahu kalau ini semua gara-gara mereka, bisa habis dia.
"Mama juga berpikir begitu," kata Novita.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com