Beberapa menit kemudian terdengar suara bantingan kencang dan barang-barang berjatuhan dari kamar Theodor membuat mereka bertiga hanya bisa mengusap dada.
"Ma, ada apa dengan kak Theodor?" tanya Aleysa.
"Sudah tidak usah dipikirkan. Kamu fokus saja sama pekerjaan sekolah kamu atau yang lainnya," jawab Sienna.
Aleysa menganggukkan kepala. Dia tidak mau orang tuanya marah.
***
Hari demi hari telah berlalu, Kaila bersama teman-temannya saat ini sudah berkuliah di tempat yang sama dengan pacar mereka.
"Aduh, capek juga ya kuliah. Sama aja kayak sekolah. Ngerjain tugas terus dan mendengarkan pelajaran yang diterangkan dosen. Gue kira bakal kayak di televisi," kata Kaila.
"Yeah, samain sama televisi. Ya ditampilkan di situ mah senang-senangnya aja," balas Christine.
Tidak lama terdengar suara langkah kaki mendekat dan sepasang tangan tiba-tiba memeluk Kaila dari belakang lalu benda kenyal menempel di bibir perempuan itu membuat semua orang menoleh ke arah mereka.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com