Menjelang sore, Anindya sudah diberikan obat membuat wanita itu mulai mengantuk.
"Aku berjanji akan menemui kamu lagi besok," kata Will mengecup kening Anindya.
Will sangat sedih dan merasa bersalah. Dia ingin berlama-lama di sini, tapi tidak bisa.
"Rex, saya mau nomor telepon Christine," kata Will.
Rex memberikan nomor telepon Christine ke Will. Pria paruh baya itu langsung menghubungi nomor telepon Christine. Tidak lama terdengar suara yang paling dia rindukan membuat pria itu meneteskan air mata.
"Hallo, ini siapa?" tanya Christine.
"Bisa kita ketemu, Nak?" tanya Will.
"Anda siapa?" tanya Christine.
"Maafkan Papa yang bodoh ini. Papa mau ketemu kamu. Tadi Papa sudah ketemu mamamu," jawab Will.
Christine tertawa terbahak-bahak mendengar pernyataan Will yang sudah tidak penting baginya dan baru menampakkan batang hidungnya sekarang.
"Anda itu siapa, hah? Anda selama ini sudah menghilang jadi tidak perlu muncul lagi di hadapan saya," kata Christine ketus.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com