Aslan memandangi sejenak tubuh Leon yang masih terbaring di rumah sakit sementara roh Leon berdiri di sampingnya sebelum ia pergi meninggalkan rumah sakit tersebut. Tiba-tiba Nadia yang baru keluar dari ruang Dokter setengah berlari menghampiri Aslan.
"Kenapa Nad?" Tanya Aslan keheranan melihat Nadia yang nampak panik.
"Gawat," jawab Nadia.
"Gawat kenapa?" Aslan kembali bertanya pada Nadia.
Nadia tidak menjawab pertanyaan Aslan, tetapi ia menunjukkan ponsel Leon yang sedang ia pegang.
Aslan membaca nama yang tertera pada layar ponsel tersebut. "Mama?"
Nadia menganggukkan kepalanya.
Aslan melirik Leon yang masih berdiri di sampingnya. "Angkat aja, Lan."
"Angkat, Lan," seru Nadia sembari mengacungkan ponsel Leon pada Aslan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com