Aslan kembali terbangun di ruang perawatannya. Ia langsung menghela nafas panjang lalu bergumam pelan. "Hidup susah. Mau mati juga susah."
Aslan kemudian mengangkat tangannya dan mendengus kesal. Dengan kasar ia mencabut selang infus yang terpasang di punggung tangannya dan melemparkannya begitu saja. Ia kembali mendengus kesal dan mengalihkan perhatiannya ke arah lain. Tidak ada siapapun di kamarnya. Aslan kemudian mencoba untuk duduk di tempat tidurnya.
Rasa ngilu di bagian perutnya setelah menjalani operasi lagi membuat Aslan mengerang pelan. Ia kemudian mengangkat pakaian rumah sakitnya dan melihat perutnya yang masih dibungkus perban. Setelah itu Aslan kembali menurunkan pakaiannya dan menghela nafas panjang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com