"Lan, bangun, Lan. Mau berangkat latihan jam berapa?" Ujar Levi ketika berusaha membangunkan Aslan di kamarnya.
Aslan sama sekali tidak menggubris Levi yang sedari tadi membangunkannya. Levi sudah menepuk, menggoyang-goyangkan bahkan mencubit lengan Aslan untuk membangunkannya. Akan tetapi Aslan sama sekali tidak kunjung membuka matanya.
Levi menghela napas panjang. Ia hampir menyerah membangunkan Aslan yang memang sudah dikenal sangat sulit dibangunkan itu. Akan tetapi ia tidak kehilangan akal.
Ia berjalan ke arah kamar mandi yang ada di kamar Aslan dan sengaja membasahi tangannya. Setelah itu ia kembali menghampiri Aslan yang masih tertidur dan menciprat-cipratkan air yang ada di tangannya ke wajah Aslan.
Hal itu membuat Aslan melenguh pelan, namun ia tetap belum membuka matanya. "Harus diguyur kali, ya?" Ujar Levi sambil menatap Aslan. Ia berdecak pelan lalu kembali ke kamar mandi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com