webnovel

The Twin Lions

Aslan, seorang petarung jalanan yang besar di pinggiran kota Jakarta. Mendadak dikejutkan dengan kedatangan seorang wanita muda di sasana tempatnya berlatih. Wanita itu mengaku sebagai sahabat Leon, kembarannya. Dia meminta Aslan untuk menggantikan posisi Leon setelah ia mengalami kecelakaan hebat dan kini terbaring koma. Akankah Aslan menerima tawaran wanita tersebut dan berpura-pura sebagai Leon yang sangat jauh berbeda dengannya? Ikuti kisahnya hanya di The Twin Lions. ***** Terima kasih buat yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini. Jangan lupa tambahkan ke dalam daftar bacaan dan berikan dukungan kalian dengan memberikan vote, review dan komentarnya. Terima kasih.. ^^

pearl_amethys · Realistis
Peringkat tidak cukup
471 Chs

Peculiar 9

"Astaga!" seru Panca kaget ketika ia melihat Leon sudah ada di dalam kamarnya ketika ia baru kembali dari kamar mandi.

Leon melambaikan tangannya tanpa menoleh pada Panca.

Panca mengerutkan keningnya dan menghampiri Leon. "Lu kesambet apaan? Pagi-pagi udah kusut begitu?"

Leon mendesah pelan. "Pas di rumah tadi, gue pikir Nadia bisa denger suara gue karena dia tiba-tiba diam waktu gue bilang cantik. Tapi ternyata, dia masih ngga bisa merasakan kehadiran gue. Padahal gue kangen banget sama dia."

"Bukannya tiap hari juga lu lihat Nadia?" tanya Panca.

Leon mengangguk. "Cuma lihat. Tapi, ngga bisa apa-apa. Paling ngga kalau dia bisa denger gue, gue masih bisa ngobrol sama dia—" Leon menghela napas panjang. "Sekarang gue kangen sama ocehannya yang kaya Penyiar radio."

"Sabar, Le," ujar Panca.

"Makanya gue ke sini gangguin lu," sahut Leon.

Panca berdecak pelan. "Saudara lu udah baik-baik aja, kan?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com