Aslan menyandarkan kepalanya di kursi Leon setelah akhirnya ia sampai di kantor tersebut dengan menggunakan Trans Jakarta. Ia tertawa pelan ketika mengingat apa yang ia lakukan di apartemen Leon tadi.
"Lu bener-bener gila, Lan," ujar Leon yang duduk di depannya.
"Pagi ini udah berhasil menghindar. Besok gue harus gimana, ya?" tanya Aslan padanya dirinya sendiri. Ia menatap langit-langit ruangan Leon sambil memikirkan cara untuk menghindari ibunya.
"Lu ngga usah repot-repot mikirin besok, Lan. Pikiran aja dulu gimana lu bakal menghindari Mama buat hari ini," timpal Leon.
Aslan segera mengalihkan perhatiannya pada Leon. "Bener juga lu."
Pada saat Aslan dan Leon sedang memikirkan apa yang Aslan lakukan untuk bisa menghindari Ibu mereka, Nadia tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Leon sambil bersungut-sungut. "Kalian berdua ini sama, ya. Sama-sama suka bikin Nyokap kalian mau makan gue."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com