"No, lu pasti bercanda," sahut Aslan.
"Bercanda apa, sih. Ngga mungkin gue bercanda kalo gue ngga sengaja dapetin Petinju kidal," timpal Lukas. "Lu pasti sukses besar, Lan. Pasti banyak yang tertarik kalau mereka udah lihat bakat lu."
Aslan berdecak pelan sembari melirik Karina. "No, not this time. Gue baru aja hiatus dari arena liar yang sering gue ikutin. Ada hal lain yang harus gue kerjain sekarang."
Lukas segera merangkul Aslan. "Gini, deh. Gue ngerti kalau misalnya sekarang ada hal penting yang lagi lu kerjain. Tapi, paling ngga luangin waktu lu seminggu sekali atau seminggu dua kali ke sini buat latihan. Bisa, kan?"
"Hmmm?" Gumam Aslan. Ia kembali melirik pada Karina. "Gimana, Kar?"
Karina mengangkat bahunya. "Is up to you. Gue rasa kalau cuma untuk latihan seminggu dua kali masih bisa. Tapi, kalau untuk pertandingan—" Karina menghela napas panjang. "Gue ngga yakin," lanjutnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com