"Aslan," ujar Karina pelan sambil mengusap kepala Aslan.
Aslan memejamkan matanya. Namun ia bisa mendengar Karina yang memanggil namanya. Kepalanya terasa sangat berat hingga ia bahkan tidak sanggup untuk membuka matanya. Akhirnya ia hanya menggerakkan sedikit tangannya.
Karina yang melihat tangan Aslan bergerak segera meraihnya dan menggenggamnya. "I'm here."
Sementara itu, Leon berdiri di ujung tempat tidur Aslan sambil menatapnya tajam. Ia sengaja berbuat demikian untuk mencegah Aslan melakukan sesuatu yang buruk yang mungkin nanti akan disesalinya. Karina dan Nadia tidak dapat mencegahnya, akan tetapi ia bisa mengendalikan Aslan dengan menyerap energinya.
"Sorry," gumam Leon. Ia kemudian melangkah dan mendekati kepala tempat tidur.
Leon membungkukkan badannya dan berbisik di telinga Aslan. "Sampai lu bisa mengendalikan emosi lu, gue akan membuat lu seperti ini."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com