Aslan dan Jenna sama-sama tertawa ketika akhirnya mereka tiba di rumah. Sepanjang perjalanan menuju rumah, mereka banyak bersenda gurau dan saling ledek. "Jokes kamu ternyata ngga lebih dari Leon," ujar Jenna sembari tertawa pelan.
"Pasti dia lebih parah jokesnya," sahut Aslan.
Jenna menggelengkan kepalanya. "Ngga, kalian sama aja."
"Awasin, Jen. Takut Mama lihat kita datang." Aslan meminta Jenna untuk mengawasi sekitar mereka.
"Katanya kalau ada masalah, kamu bakal tanggung jawab. Tapi, kenapa malah minta aku buat ngawasin sekeliling kita?"
Aslan langsung menoleh pada Jenna. "Bisa ngga sih, ngga usah pake protes dulu. Belakangan aja protesnya."
"Ngga bisa," sahut Jenna cepat.
Aslan menghela napas panjang sembari melirik Jenna. "Kamu bener-bener minta dijitak."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com