Mobil Mercedes-Benz yang dinaiki Aslan dan Nadia tiba di lobi gedung kantor mereka. Aslan menatap ragu-ragu ke arah gedung tersebut sebelum ia turun dari mobil yang sedang ia naiki.
"It's okay, Lan," ujar Nadia sambil menepuk kaki Aslan. "Yang harus lu waspadai bukan hari ini. Tapi, besok. Karena besok kita bakal meeting sama bokapnya Karina buat ngomongin peluncuran produk jasa kita nanti."
Aslan menghela napas panjang. Ia menelan ludahnya begitu Supir yang mengantar mereka membukakan pintu mobil. Meski masih diliputi keraguan, Aslan akhirnya melangkah keluar dari mobil. Ia mengancingkan satu kancing jasnya sembari melangkah masuk ke dalam gedung perkantoran tersebut.
Karina sudah mengajarinya tentang bagaimana etika yang benar dalam mengenakan jas. Ketika duduk, ia harus melepaskan kancingnya dan ketika ia berdiri, ia harus segera mengancingkan kembali kancing jasnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com