Di sebuah tempat terlihat sebuah fasilitas rahasia yang dikatakan digunakan untuk meneliti hal-hal tabu di dunia ini. Disana terlihat seorang prajurit Demon yang dari raut wajahnya sangat ketakutan.
Wajahnya yang terlihat sangat pucat itu seolah-olah memberitahukan apa yang baru saja dia saksikan.
Tepat di hadapannya terlihat seekor monster atau Magical Beast yang sangat amat besar memenuhi satu ruangan luas di dalam fasilitas itu.
"A-apa ini? Apa –apaan ini?!"
Dia melihat teman-temannya yang terbantai habis oleh Magical Beast itu.
Dia pun menoleh ke arah orang-orang yang terlihat penting yang menyaksikan para prajurit Demon terbantai.
Orang-orang itu terlihat sangat senang dengan hasil percobaan mereka ini. Mereka semua tersenyum lebar seolah-olah sama sekali tidak mempedulikan para prajurit Demon yang telah terbantai.
"Percobaan berhasil! Dengan ini kemenangan akan ada di tangan kita!"
Setelah melihat seberapa kuat monster ciptaan mereka itu, mereka merasakan kemenangan telak berada di depan mereka.
Dari ratusan prajurit Demon pilihan, hanya satu yang saat ini tersisa. Itu adalah sebuah pemandangan yang mengerikan melihat banyak prajurit yang mati disana dibinasakan oleh monster berkepala Sembilan itu.
Ini benar-benar melebihi perkiraan mereka. Dengan menggunakan monster itu, bahkan para Zodiak pun akan bisa dikalahkan.
Dari dalam ruangan luas tempat monster itu berada, tepat di samping prajurit demon yang hanya tersisa seorang itu ada satu prajurit lagi yang sebelumnya sama sekali tidak ada yang menyadari jika dia ada disana.
"He~ menarik."
Prajurit Demon itu terkejut langsung menoleh ke arahnya.
"Si-siapa kau?!"
Dia pria yang berdiri di sana adalah seorang pria yang memakai topeng di wajahnya. Dia memakai jubah hitam yang menutupi kepalanya.
Dia adalah pria yang sama yang telah mengalahkan Koharu dengan telak.
"Tu-tunggu dulu, apakah ada orang dengan ciri-ciri seperti itu di sebelumnya?"
Mereka semua terheran dengan kehadiran pria bertopeng disana.
Pria bertopeng itu mengeluarkan senyum lebar dan berkata, "Yamata-no-Orochi. Tidak kusangka kalian bisa membangkitkannya kembali."
Sebenarnya pria itu sudah tahu dan memprediksikan hal ini.
Pria itu melangkah maju dengan santainya seolah-olah dia sama sekali tidak merasakan takut akan kehadiran seekor monster.
"Oi apa kau sudah gila?!" ucap satu prajurit Demon yang tersisa disana.
Bahkan dengan ratusan prajurit Demon, mereka sama sekali tidak ada yang bisa memberikan luka satu goresan pun kepada sang Yamata-no-Orochi.
Mereka sudah mencoba semuanya, semua cara dan sama sekali tidak ada yang berhasil.
Dengan kalem, pria bertopeng itu berkata, "Tidak, aku sama sekali tidak gila kok."
Six menoleh ke arah Demon itu.
"Aku adalah Six, mana mungkin aku bisa kalah dengan satu monster seperti itu?"
"Kau Si-Six?!"
Demon itu dulunya adalah bagian dari pasukan elit dari raja Iblis, tetapi dikarenakan kegagalannya dia dianggap sebuah kegagalan dan akhirnya diturunkan. Tetapi dia ingat dengan jelas dulu dia pernah melihat seorang pria bertopeng yang telah membuat mereka para pasukan Demon seolah-olah tidak ada apa-apanya.
Pria bertopeng itu memperkenalkan jika dirinya bernama Six.
Walaupun penampilan dan topengnya berbeda dari yang pernah dijelaskan, tetapi dia merasakan tekanan yang sama pada saat itu. dan perasaan horror yang dia alami ketika tahu siapa Six sebenarnya.
Six pun terus mendekati monster Yamata-no-Orochi lalu dia menarik Katana yang dia pegang dari sarungnya.
"Sekarang, mari kita lihat seberapa jauh kau bisa bertahan…"
Dengan sekejap Six menghilang dari pandangan semua orang.
Demon yang berada disana pun terkejut melihatnya. Bagi dia Six benar-benar nampak menghilang tetapi dia sebenarnya hanya bergerak dengan sangat cepat berada tepat di depan salah satu kepala monster itu.
"Aliran Kurogami: Dark Slash!"
Six menebas leher Orochi dengan jurusnya itu tetapi benar kulitnya yang keras membuat Six hanya bisa meninggalkan luka goresan.
"Uwah keras."
Dengan sigap Orochi pun menghantap Six dengan salah satu kaki depannya. Namun Six berhasil memblok serangan Orochi dan dia terlempar menghantam dinding.
Meskipun begitu tidak nampak bahwa tubuh Six mengalami luka sedikitpun.
"Sudah kuduga kalau hanya dengan Katana biasa, tidak bisa memaksimalkan teknik berpedang ini."
Teknik berpedang klan Kurogami sendiri memang unik dan salah satu yang terkuat di dunia. Tetapi teknik berpedang mereka hanya terbatas kepada Katana saja sehingga bagi Six yang hanya memiliki Katana biasa tidak bisa digunakan untuk melawan monster sekelas Yamata-no-Orochi.
"(sigh) Padahal teknik berpedang mereka keren-keren. Tetapi sepertinya aku tidak punya pilihan-"
Tiba-tiba monster itu membuka mulutnya dan bersiap untuk menyemburkan sesuatu kepada Six.
"Insting binatang ya?"
Monster itu menyembukan petir berbentuk Sphere ke arah Six berkali-kali dan Six pun menghindarinya dengan gesit. Tidak ada satu seranganpun yang tidak bisa dia hindari.
Bola-bola itu menghantam tembok dan lantai, meledak dan membuat cekungan besar kepada apapun yang bola itu sentuh.
Six pun maju dan menyerang monster itu, tetapi monster itu membuat bola-bola petir kecil yang berjumlah banyak dan mengitari tubuhnya dengan kecepatan tinggi.
"Kelihatannya monster ini memang tidak asal bertarung ya?"
Bola-bola petir itu berputar semakin cepat dan menghasilkan petir kuat yang menyambar-nyambar dengan kecepatan sangat tinggi.
Hempasan angin menerpa ke area sekitaran monster itu.
Six pun terhempas dan pada saat itu monster itu melepaskan petir dahsyat miliknya ke arah Six.
Layaknya laser, petir itu mengarah lurus ke arah Six dan langsung mengenainya. Saking dahsyatnya sampai-sampai petir itu menembus tembok bangunan itu membuat lubang besar tepat dimana Six berada tadi.
Pada saat yang sama terlihat sang raja naga hitam yang tengah berada di luar bangunan. Saat ini dia tengah berada tepat di depan bangunan.
"Jadi ini bangunan yang dimaksud Six itu?"
Sang raja naga memang disuruh oleh Six untuk menemaninya ke bangunan aneh tepat di tengah hutan, tetapi mereka selalu bergerak sendiri-sendiri.
"Tunggu dulu…Hmmm…apakah aku harus berubah menjadi naga dan menembus atap bangunan ini? Tidak-tidak kalau seperti itu aku tidak bisa memperlihatkan wujud transformasiku di awal. Setidaknya aku harus membuat mereka takut dengan kekuatan di wujud humanoid ini lalu dengan begitu mereka akan lebih putus asa di saat mereka tahu aku bisa transformasi menjadi naga."
Seperti biasanya dia sang raja naga selalu memikirkan hal yang seperti ini. Dia selalu ingin dirinya membuat kesan pertama layaknya sang Black Dragon King. Namun saat di tengah-tengah memikirkan itu, tiba-tiba dia merasakan energi sihir yang sangat besar mengarah dari dalam bangunan.
"Hmmm…? apa Itu?"
Dia pun langsung melihat ke arah dimana dia merasakannya sampai tiba-tiba.
Tepat di tembok di depannya tiba-tiba ada serangan laser listrik dan langsung serangan itu mengenai sang raja Naga yang terkejut itu dan akhirnya mendorongnya jauh ke tengah hutan dan akhirnya meledak dengan dahsyat.
Ledakan itu menghasilkan kawah yang besar namun bagaimana keadaan sang raja naga dan juga Six?
Sang raja naga muncul dari dalam tanah setelah terkubur akibat ledakan itu.
"Six, kau sialan! Kau sengaja melakukannya ya?!"
Setelah sang raja naga, Six juga muncul dari dalam tanah yang menguburnya.
Dengan tersenyum sinis, Six mengatakan, "Mungkinkah aku melakukannya?"
"Sialan! jangan pura-pura! Serangan kaya tadi seharusnya bisa kau tahan dengan mudah!"
"Kenapa kau begitu marah? Seharusnya serangan tadi juga bukan masalah besar untukmu kan? Lagipula nyawamu juga tidak terancam karena itu."
"Tch! Jadi gimana?"
Six menoleh ke arah bangunan itu.
"Yamata-no-Orochi, mereka benar-benar berhasil membangkitkannya lagi. Walau aku sudah menduga itu tetapi aku tidak menyangka kalau mereka bisa membuatnya jauh lebih kuat dari yang dulu."
"He~ lebih kuat ya?"
Sang raja naga melihat tajam ke arah monster Orochi.
"Aku tahu kau ingin sekali bertarung dengan lawan yang kuat, tapi membunuh Orochi bukanlah tugas kita."
"Aku tahu itu! Kita hanya harus membuatnya kembali ke wujud Humanoidnya saja kan?"
Six pun mundur.
"Aku serahkan kepadamu saja. Senjataku sudah rusak akibat pertarungan tadi jadi aku hanya akan jadi penonton."
Saat Six mengatakan itu, tiba-tiba Orochi menjebol tembok dan keluar dari bangunan itu untuk mengejar mereka.
"Dasar pembohong."
Seolah-olah sang Dragon King sudah mengerti apa yang akan dilakukan oleh Six. Dia pun akhirnya maju menghadapi sang Orochi.
Orochi datang ke arahnya dan mencoba untuk menyeruduk sang raja naga dengan salah satu kepalanya tetapi sang raja naga menahan serangan itu.
"Hanya segini kah kekuatan kepalamu itu?"
Sang raja naga melemparkan Orochi ke atas dan dia melompat menuju ke arah Orochi.
"Akan kuberi contoh, inilah yang namanya menyeruduk!"
Sang raja naga menghantamkan kepalanya tepat ke bagian perut Orochi dan membuatnya semakin terhempas ke langit luas.
Serangan itu sangat berdampak kepada Orochi, bahkan membuatnya memuntahkan darah dari mulutnya dan membuatnya berteriak kesakitan.
Dia melihat sang raja naga terbang mendekatinya dan dia pun berusaha menyerang sang raja naga dengan laser dari masing-masing kepalanya.
Berbeda dengannya, sang raja naga bisa bergerak bebas terbang di langit sehingga dia bisa menghindari serangan-serangan yang dilancarkan Orochi ke arahnya.
"Kau terlalu lambat!"
Sang raja naga tiba-tiba berada tepat di atas Orochi dan dia menendangnya dengan keras ke bawah.
Terkena serangan itu, Orochi pun langsung terhempas ke bawah dengan kecepatan tinggi sebelum tiba-tiba sang raja naga men-drop kick tubuhnya dan membuatnya semakin cepat menuju menghantam tanah dimana kawah tadi berada.
Dari mulutnya sang raja naga menyemburkan laser berwarna ungu gelap yang langsung mengenai Orochi.
Semburan dari sang raja naga tubuh itu membuat dampak yang besar, bahkan mampu membuat kawah menjadi semakin dalam dan luas menghancurkan bebatuan yang ada di bawah mereka.
Pada saat yang sama, di dalam bangunan terdapat seseorang yang mengawasi mereka. Orang itu memakai jubah dan membawa semacam kristal yang terlihat menyala di tangan kanannya.
Orang itu terlihat seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja disaksikannya itu. Dia melihat makhluk ciptaannya sama sekali tidak berkutik melawan satu orang yang bahkan tidak dia kenal.
"A-apa-apaan ini? Kenapa Yamata-no-Orochi bisa tidak berkutik?!"
Ini benar-benar ada di luar perkiraannya.
Setahu dia, Yamata-no-Orochi adalah makhluk legenda yang keberadaannya bisa menghancurkan satu negeri, tetapi apa yang dia lihat sekarang? Yamata-no-Orochi sama sekali tidak berkutik melawan satu orang.
"Orang itu? Siapa dia sebenarnya?"
Walau Yamata-no-Orochi masih jauh dari kekuatan penuhnya, tetapi untuk memikirkan monster itu tidak berkutik melawan hanya satu orang itu sama sekali tidak masuk akal.
Orang itu pun langsung mencari alat komunikasi jarak jauh.
"Aku harus melaporkan itu kepada yang muli-"
"Itu tidak perlu, karena kau…sudah tidak bernyawa."
"Eh?"
Suara itu, suara Six yang berada tepat di belakang orang itu dan mematahkan leher orang itu.
"Siapa sebenarnya kau?!"
"Hmmm?"
Six terkesan karena orang berjubah itu masih belum mati saat dia sudah memutar kepala orang itu seratus delapan puluh derajat.
"He~h ras Iblis memang sulit mati ya?
Six mendekat.
"Aku tidak mempunyai nama, tetapi panggil saja dengan Six."
Pria itu sama sekali tidak pernah mendengar nama itu sekali pun.
"Six? Apakah kau di pihak mereka?!"
"Apa yang kau maksud para Zodiak? Jangan bercanda, aku sama sekali tidak berada di pihak mereka, tetapi aku juga tidak berada di pihak kalian."
"Lalu kenapa kau menghalangi kami? Apa sebenarnya tujuanmu?"
"Hmmm…aku sendiri sudah tahu apa yang kalian lakukan disini dan untuk apa dan sebenarnya perbuatan kalian itu menguntungkan untukku."
Six pun menjambak rambut iblis itu dan menghadapkannya tepat di depan wajahnya.
"Tetapi…"
Six memenggal kepala iblis itu hanya dengan tangannya.
"Aku sangat membenci penjahat yang lebih jahat dariku!"
Sang raja naga tiba-tiba menjebol dinding.
"Oi Si- uwa~ sampai kapan kau ingin bermain dengan itu?"
"Dragon King, apa kau sudah selesai?" Six bertanya.
"Si Orochi itu sudah kubereskan."
Tepat di tangan kanannya terlihat sang raja naga tengah membawa seorang gadis bertanduk.
Gadis itu nampak tidak bergerak dan membuat Six bertanya-tanya.
"Tunggu, kau tidak membunuhnya kan?"
"Tentu saja tidak! Apa kau pikir aku sebodoh itu? Dia hanya kehabisan tenaga dan kembali ke wujud Humanoid-nya."
Sang Raja Naga melemparkan gadis itu dan Six menangkapnya.
"Tetapi, aku benar-benar tidak pernah berpikir kalau mereka benar-benar telah membangkitkan Yamata-no-Orochi lagi. Seharusnya makhluk itu sudah tersegel dengan kekuatan si bocah rubah itu kan?"
"Memang benar Orochi seharusnya sudah tersegel dan seharusnya akan muncul lagi jika Tamamo-no-Mae sudah meninggal. Tetapi ini sedikit berbeda karena sebenarnya Yamata-no-Orochi tidak benar-benar tersegel seperti sebelumnya."
"Apa maksudmu?"
Six melihat ke wajah gadis itu.
Gadis itu adalah gadis yang mempunyai kekuatan yang sangat spesial dan Six sudah menyadari itu sejak lama tentang apa yang sebenarnya terjadi.
"Gadis ini, dia adalah Tsuchimikado Sakura. Sang Miko penjaga Seiryuu dan juga adalah wadah penyegelan Yamata-no-Orochi."
"Jadi maksudmu selama ini Orochi?!"
"Ya. Gadis ini menghilang tepat setelah dia berhasil menyegel Yamata-no-Orochi ke dalam tubuhnya. Dia menyegel dirinya sendiri."
"Jadi sekarang bagaimana?"
Six berdiri sambil membawa gadis itu di pundaknya.
"Tetap seperti rencana."
Dari tubuh Six keluar dirinya yang lain layaknya dia membelah dirinya sendiri menjadi dua orang yang sama.
"Aku yang ini akan pergi ke Miyako dan aku yang satunya akan bersama denganmu mengalihkan perhatian."
Six yang satunya mengambil kristal dari mayat orang berjubah itu.
"Mereka pasti akan datang mencari ini."
"Memangnya ada gunanya kristal itu?"
Mungkin bagi sang raja naga hitam, ancaman sang Dark Lord sama sekali tidak terasa baginya sehingga membuatnya kurang tertarik dengan masalah ini.
"Tentu, kristal ini dibuat dari bagian dark lord sendiri. Mereka pasti akan datang untuk merebut kristal ini apapun yang terjadi."
Ya, dan Six tahu kalau kristal itu mempunyai kekuatan yang sangat besar yang berbeda dari kristal-kristal kegelapan yang sebelumnya.
"Kemungkinan mereka berniat untuk membuat Yamata-no-Orochi menjadi semakin kuat dengan kristal ini untuk berhadapan dengan Zodiak."
Sang raja naga tersenyum sinis.
"Kalau begitu aku akan berangkat dulu kesana" kata Six sambil membawa gadis itu.
Six pun berangkat menuju ke Miyako dan Six yang satunya bersama dengan sang raja naga pergi jauh dari sana.