Ketukan di pintu yang awalnya hanya ketukan yang lanbat, berubah menjadi sebuah ketukan pintu yang keras yang justru lebih ke gedoran.
DOR! DOR! DOR!
DOR! DOR! DOR!
Gedoran pintu itu seolah meminta Deon maupun Qei untuk membukakan pintu. Deon dan Qei pun berusaha sebisa mungkin untuk memfokuskan pikiran mereka untuk tenang dan rileks. Namun, tidak mengkosongkan pikiran.
"Diam, Deon. Jangan buka matamu! Itu para roh jahat! Fokuskan pikiranmu jika semuanya akan baik-baik saja! Fokus Deon! " ujar Deon dalam hati.
"Qei, diam Qei! Tahan matamu! Jangan terganggu! Ini ujian, kau bisa Qei! " ucap Qei dalam hati.
Mereka memang tak bisa mengeluarkan suara apapun. Apalagi membuka mata, mereka akan dinyatakan gagal dan tidak akan tahu apa yang akan terjadi jika salah satu dari mereka membuka mata. Entah itu akan menjadi kematian, atau justru kesialan seumur hidup.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com