Selepas sarapan selesai, Deon lantas segera meminum obat dan kembali tertidur. Sementara itu, Qei justru menelepon psikiaternya untuk menanyakan kabar apakah beliau bisa datang hari ini atau tidak. Deon sama sekali tak tahu masalah ini dan ia tampak lebih kalem daripada sebelumnya.
Qei yang justru cemas dengan kondisi Deon. Ia berpikir jika Deon itu sudah gila. Sebab, tiba-tiba saja ia dicekik dan diperlakukan seperti orang yang merupakan musuhnya sendiri. Qei pun bergegas menelepon psikiaternya.
Tutt.. Tut... Tut...
"Halo, pak Qei? Apa kabar? Lama sekali anda tidak menelepon saya. Apakah bapak mengalami keluhan lagi, pak? " tanya psikiater Qei yang bernama Wanda itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com