Kedua mata Daniel memperhatikan Celine yang sedang mengemasi semua barang miliknya pada sebuah koper cukup besar berwarna hitam. Gadis itu tampaknya belum menyadari jika di depan daun pintu kamarnya yang sedang terbuka cukup lebar, ada seorang pria yang sedang menyandarkan diri untuk melihat apa yang dia lakukan saat ini.
Celine terus saja melakukan kesibukkannnya, memasukkan apa yang menjadi miliknya tanpa ingin menyisakan apa pun juga pada rumah besar dan mewah milik Daniel tersebut.
"Aku bahkan belum memberitahumu, di mana tempat selanjutnya yang akan menjadi tujuanmu," ucap Daniel yang tidak ingin berdiri lebih lama, tanpa penghirauan gadis tersebut.
Celine pun segera memalingkan wajah, menuju datangnya arah suara yang baru saja dia kenal. Tidak menyapa maupun hanya sekedar melukis sebuah senyuman pada teman sekolah, sekaligus majikkannya tersebut. Celine menyambut sosok Daniel dengan wajah yang begitu datar, terus mengarahkan kedua bola mata yang masih sembab dan merah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com