Untuk yang kesekian kalinya, Putri Azaela mengapus air mata yang kini tengah mengalir pada wajahnya. Gadis itu terlihat sedang duduk seorang diri pada sebuah taman, yang ada di tengah kota tempat tinggalnya saat ini. Meskipun belum waktuya restoran saat ini tutup, namun Putri Azaela tidak ingin segera pergi ke tempat itu. Karena tidak ingin semua orang melihat keadaannya yang sedikit berantakan dengan kedua mata yang sembab.
"Apa hubungan Erick dengan wanita itu? Apa mereka …." Putri Azaela tidak melanjutkan perkataan yang hanya akan labih menyakiti dirinya tersebut.
Sebelum menemukan sebuah bukti yang kuat, atau mungkin menunggu Erick sendiri yang menjelaskannya kepada Jessie. Tampaknya gadis itu merasa sangat enggan untuk menodai sebuah kepercayaan yang telah dia berikan pada pria tersebut. Akan tetapi tetap saja hal itu sangat sulit untuk di lakukan oleh Putri Azaela.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com