webnovel

2. Maafkan Aku.

Di sekolah aku sedang berbincang dengan sahabat terbaiku , Arsha dan Mayge. Aku dan teman teman ku membahas soal liburan bersama akhir semester tahun ini . Seharusnya aku tidak ikut liburan yang direncanakan oleh teman temanku. Mereka memaksa ku untuk ikut . Saat aku di paksa ikut sama teman temannku aku tidak tahu Arsha mengajak Naomi dan Cizka untuk berlibur bersama. Aku terkejut saat mereka datang kepada ku tiba tiba Arsha mengajak mereka ber dua . Lalu aku bilang tidak ikut.

" lho. Kamu gimana sih bell . Jadi ikut apa tidak. Ayo dong bell kamu ikut juga ya. Naomi sama Cizka sudah baik kok sama kita. Lagian mereka mau kok berteman sama kamu". kata Arsha sambil memaksa ku. Di dalam hati ku aku tidak mau ikut karena aku takut kelakuan Naomi dan Cizka nanti . Mayge juga memaksa dengan minta mohon kepada ku. Aku terpaksa mengucapkan kata iya. Naomi dan Cizka senang dan mereka ingin dan bersiap siap untuk mengerjaiku lagi. Aku takut kalau di sana nanti di permainkan lagi dan lagi sama mereka berdua seperti menghantui ku setiap aku sekolah. Saat waktunya pulang sekolah sudah habis, aku masih berada di perjalanan menuju ke rumah ku , tiba tiba aku melihat seorang Gadis cantik berbaju putih itu melihat ku. Anehnya , ia memandangiku tidak biasa. Ia sepertinya ingin berkata sesuatu kepada ku. Lalu aku menoleh kembali ke depan.

Saat sudah sampai di rumah ku , perasaan ku tidak enak ,apakah aku melihat Gadis itu tadi ya ?. Di dalam pikiran ku rasanya seperti membayangkan apa yang terjadi kalau aku liburan bersama teman teman ku di sebuah fila. Setelah membayang kan hal itu kepala ku rasanya pusing aeperti ingin pingsan saja. Aku berjalan menuju kamarku. Lalu aku langsung tiduran sambil bermain ponsel , chat bersama teman teman ku. Aku merasa ada pesan yang masuk di dalam pikiran ku ini. Aku menutupi mata dengan kedua tangan ku. Lalu aku melihat tentang ku saat di jebak oleh naomi dan cizka hingga aku tiada. Kemudian aku mendengar suara

" Tinggalah keempat teman itu. Nanti kamu dapat musibah yang dapat menimpa diri mu sendiri. Kalau kamu ikut , kau akan meningalkan keluarga tercinta mu. Percayalah dengan perkataan ku ini. Tolong... kau jangan ikut bersama keempat teman mu itu. Nantinya , kau tertimpa musibah seperti diriku." Suara itu seperti suara gadis seumuran dengan ku. Aku melihat suara itu apakakah suara dari gadis yang pernah ku temui itu . Aku bingung, pusing dan ketakutan membayangkan nya. Kemudian aku menjerit dengan ketakutan yang aku lihat di bayanganku. Steisy datang ke kamar ku dengan tiba tiba karena mendengar suara jeritan ku yang keras.

" Ada apa kak?". Tanya adiku dengan heran.

" Ka...kak tidak a...pa apa.. kok.." kata ku sambi tarik nafas dengan cepat.

" Sebenarnya kakak kenapa? cerita dama steisy. Steisy nanti bantuin kakak kok". Kata adiku dengan penuh perhatian kepada ku.

" I...iya dek, terimakasih atas perhatian mu selama ini kepada kakak. Maafin kakak ya. Selama ini kakak udah menyusah kan mu". kataku dengan penyesalan.

" Enggak kak. Kakak tidak salah kok. Yang salah itu aku. Aku yang sudah meningalkan kakak sendirian di rumah. Seharusnya aku tidak ikut bersama ayah sama ibu. kalau aku di rumah pasti kakak gak bakalan kayak gini". penyesalan steisy kepada izsabella.

" Kondisi kakak seperti ini karena kakak tidak menjaga kesehatan. Kamu tidak bersalah steisy. Kamu tidak boleh menyalahkan diri sendiri karena kakak". Kataku sambil menasehati adiku. Aku sambil mengelus elus rambutnya dengan rasa inggin menangis. Adiku memeluku dengan erat, rasa kasih sayang kepada ku begitu rindunya melihat wajah ku dengan penuh kesedihan. Dalam perasaan ku ini untuk meningalkan keluarga ku untuk liburan, rasanya aku ingin meneteskan air mata. Tetapi aku tidak bisa. Dalam hatiku aku ingin bersama keluarga ku meskipun ayah dan ibuku sibuk bekerja dan tidak pernah pulang ke rumah. Terpaksa aku meningalkan adiku untuk pergi bersama keempat teman ku. Sore hari nya aku berkemas kemas untuk pergi bersama teman teman ku.

" Kakak akan pergi?". Tanya adiku dengan kesedihan.

" Maafin kakak ya. Kakak harus pergi untuk meningalkan kamu sendirian di rumah. Jaga kondisi kamu ya. Aku pulang nanti besok hari jum'at. Kakak pergi dulu ya". Aku berpamitan dengan adiku langsung menuju ke mobil. Saat di depan mobil aku menoleh ke belakang sambil menatap adiku. Adiku melambaikan tangan dengan senyum. Dalam hati adiku ia bersedih ia terpaksa mengeluarkan wajah senyum agar tidak mengecewakan ku. Kemudian aku menoleh kembali ke depan dan masuk ke mobil. Saat aku masuk ke mobil dan mobil itu mulai melaju aku duduk dan menatap adiku dengan wajah kesedihan. Aku tidak tega melihat nya kalau adiku sedih di selimuti air mata. Aku menoleh kembali ke depan sambil menulis diary ku. Di tengah perjalanan aku melihat gadis kemarin saat aku pulang dari sekolah. Gadis kemarin yang ku lihat itu menatapku dengan melotot. Aku pun menoleh kembali kedepan. Setelah 5 menit kemudian di jalan pertengahan desa, perasaan ku kian berubah seperti ada sesuatu di dalam pikiran ku. Kepala ku terasa pusing dan aku mendengar suara seorang gadis seperti kemarin.

" Tolong... kamu jangan ikut bersama keempat teman mu itu. Nanti musibah akan menimpamu" . Kata suara misterius itu. Aku memegang kepala ku dan rambut ku dengan erat , karena aku tidak tahan lagi dengan suara misterius itu. Saat aku masih berada di dalam mobil dan memegang erat rambut ku dan kepala ku , aku menoleh ke samping , tiba tiba gadis yang ku lihat itu menatap diri ku dengan sedih. Lalu gadis misterius itu tiba tiba memegang tangan ku. Tangan gadis itu rasanya dingin sekali , lalu ia berkata

" Tolong... kau jangan datang ke vila itu. Nanti kau akan pergi meningalkan orang orang yang kau cintai".

Aku pun menjerit dengan ketakutan melihat dan mendengar suara gadis misterius itu dengan wajah menakutkan di tutupi dengan rambut panjang nya. Pak sopir di depan ku itu terkejut saat mendengar jeritan ku. Mobil itu berhenti sejenak di depan sawah desa. Pak sopir yang berada di depan ku itu langsung bertanya kepada ku.

" Non Bella , ada apa ?" . Tanya pak sopir itu dengan heran.

" Aku ... tidak papa pak." kataku dengan penuh ketakutan . Mobil itu melaju dan meneruskan perjalanan untuk menuju ke vila yang di tempati oleh teman temanku. Saat sampai di vila , aku bertemu dengan Arsha , Mayge , Naomi , dan juga Cizka. Aku senang melihat mereka berkumpul di depan vila. Dengan perbincangan yang sangat singkat, mereka berempat masuk ke vila. Aku menoleh kebelakang dan seperti ada sesuatu di belakang ku. Ternyata gadis misterius itu rupanya mengikuti ku dari tadi. Aku pun bergegas langsung masuk ke vila tersebut dengan takut nya gadis itu akan mengikuti ku. Saat aku masuk ke vila mereka berempat sangat kagum melihat vila tersebut aku sendiri juga kagum melihat tempat ini. Mereka melihat dalam kamar ke sisi kanan dan kiri. Aku melihat ada sebuah tangga. Lalu aku naik tangga itu dengan penasaran. Saat sudah sampai di ruangan atas , aku melihat ada sebuah pintu berkaca berkilauan. Kemudian ku dorong pintu itu dengan pelan pelan .Saat ku buka pintunya aku melihat sebuah pemandangan yang indah di atas vila ini. Ada sungai besar mengalir ke arah barat daya. Aku melihat sebiah air terjun yanh sangat mempesona disana. Sepertinya aku ingin kesana bersama dengan teman teman ku. Aku masih melihat dan merasakan segarnya udara pagi di sini. Lalu aku juga tidak menyadari kalau di belakang ku ada Naomi dan Cizka yang sedang berbisik bisik di belakang ku itu. Mereka berdua seperti ada yang merencanakan sesuatu untuk mencelakakan aku. Malam harinya aku sedang melihat foto kenangan keluarga ku dulu sejak aku masih smp. Aku dan keluarga ku sangat begitu dekat. Dan sambil membayang kan kenangan terindah bersama keluargaku dulu. Aku dengan membayangkan kebahagiaan ku bersama keluargaku. Aku sambil menagis dan meratapi nasib yang ku alami. Aku menagis dan tertidur sambil bermimpi dan juga berharap ingin berkumpul kembali seperti dulu.

pukul 24.05 malam , Naomi dan Cizka datang ke kamarku. Aku tidak tahu untuk apa mereka datang ke kamar ku tanpa permisi. Aku tertidur pulas dan tidak meyadari Naomi dan Cizka berada di kamarku dengan pakaian seorang pencuri. Wajah nya di tutupi dengan topeng berwarna hitam, dan mereka membawa ku dengan kondisiku tertidur pulas. Mereka membawa ku ke tempat tepi sungai dan depan air terjun yang ku lihat tadi siang. Lalu mereka membuka topeng nya karena merasa ke panasan. Mereka berdua melakukan kegiatan tusuk tusuk jarum yang di angkat budaya lama. Aku terbangun dari tidur ku. Aku terbangun karena aku terkena air sungai di situ. Aku bangun dan heran .

" Lho , kok aku bisa berada di sini sih. " dengan melihat aliran sungai yang mengalir dengan kencang. Tiba tiba aku melihat ada Naomi dan Cizka di depan ku. Mereka sedang menaburi kembang mawar.

" Naomi , Cizka , apa yang kalian lakuan di sini?". Aku heran dan ketakutan . Cizka melihat ku. Aku pun berusaha lari menghindari mereka. Namun usaha ku untuk menghindari mereka sia sia saja. Cizka berhasil menangkap ku. Aku pun berteriak minta tolong. Aku pun berusaha melepaskan gengaman Cizka dari tangan ku dengan erat. Naomi pun menatap ku dengan melotot. Sambil membawa boneka dengan wajah mengerikan itu dan membawa satu batang jarum tajam. Naomi mulai menusuk jarum tajam itu ke boneka yang di gengam itu. Aku melihat nya, dan merasakan sakitnya ia menusuk dadanya seperti menusuk di dadaku juga. Naomi menusuk dada boneka dengan keras , seperti rasa dadaku di tusuk dengan keras . Kemudian aku mengeluarkan darah dari mulut ku. Naomi menusuk boneka itu lagi di dada berulang kali. Aku merasa sakit di dada dan mengeluarkan darah yang sangat banyak. Aku terjatuh dan tergeletak di tepi sungai itu.

" Kalian... kalian bo...hong kepadaku... .Kalian bohong... ". Suaraku merintih dan sedih.Lalu aku tergeletak dan kondisi ku sudah tidak bernyawa lagi. Cizka dan Naomi tertawa, mereka senang hidup tanpa ku di dunia ini. Cizka mendang ku dan membuangku ke sungai yang mengalir deras itu. Aku terbawa oleh arus sungai yang cukup deras itu. Aku sudah meningalkan keluargaku dengan kondisi yang tidak bernyawa. Kemudian aku telah mengingkari janji adiku, Steisy. Kemudian aku berada di alam yang berbeda dari sebelumya. Aku sepert berada di castele yang bersinar cerah. Tiba tiba aku bertemu dengan seorang gadis cantik .

" Selamat datang di duniaku ". kata gadis itu sambil tersenyum.

" Aku... ada di mana sekarang". Tanyaku dengan heran.

" Kau sudah masuk di duniaku sekarang. Pasti kamu bingung dengan duniaku sebelumnya saat kau masih di dunia yang sebenarnya". Kata gadis itu sambil menasehati ku.

" maksud kamu gimana... . Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan". Tanyaku dengan penasaran.

" Ingat kah kamu saat menjerit ketakutan dan selau melihat orang misterius itu kan?". tanya gadis itu.

Aku bingung sambil memikirkan sesuatu.

" Apakah kau yang menakut nakuti ku dan berbicara , jangan pergi itu kan ". tanyaku.

" itu benar. Aku yang telah menakut nakuti mu agar kamu tidak pergi bersamanya. Namun kau tidak mau mendengarkan ku. Sekarang , sudah terlanjur kau meningalkan keluargamu dan juga kau sudah mengingkari janji yang kau buat kepada adik mu". Kata gadis itu.

" sekarang aku tidak hidup di dunia lagi , aku ingin kembali ke dunia ku sendiri , walaupun aku belum mencapai mimpiku bersama keluarga ku. Aku masih tetap sabar menungu hingga aku sudah berumur tua. Maafkan aku ayah, ibu, Steisy, dan juga seluruh keluarga ku aku sangat minta maaf kepada kalian semua. Aku sudah meningalkan kalian tanpa kabar atau pun pemberitahuan. Aku tidak ingin kalian bersedih jika aku sudah pergi jauh dari kalian. Aku ingin impianku tetap terjaga walaupun aku tidak ada di dunia nyata. Akan tetapi aku tidak mau impian ku dan hubungan teman teman ku hancur. Aku akan berbalas dendam dengan mereka yang telah melenyapkan ku. Ijin kan aku kembali untuk balas dendam sampai tugas ku selesai".kataku dengan mantap.

" Baiklah aku akan kabulkan pemintaan mu itu. Impian mu bisa tercapai jika tugas yang kau janjikan itu sudah selesai". Kata gadis itu .Ia memberikan cahaya bersinar di hadapan ku. Kemudian aku kembali dengan yang tak terlihat. Tubuhku terdampar di sebuah bebatuan besar. Kemudian aku masuk ke tubuh ku kembali , dan ku dorong tubuh ku tuk kembali ke vila tempat tetakhirnya aku hidup dan tempat aku di buang oleh teman ku. Aku kembali dengan wajah yang mengerikan atau di sebut dengan hantu. Aku kembali dengan wajah mengerikan ku ini karena aku harus menepati janjiku dan membalas kejahatan temanku.