webnovel

Pandai menciptakan kalimat

Mendengar hal itu membuat Evan cukup terkesan. Ia tak menyangka bahwa Camila akan mendapatkan bibit bunga langka yang berkualitas sangat tinggi secara gratis begitu saja.

"Kau hebat Camila! Kau memanglah orang yang beruntung," ucap Evan yang membuat Camila tersenyum tipis.

"Tentu saja. Tetapi dibalik masa keberuntungan ku sekarang..."

"Sebaiknya kau lupakan masa lalumu, Camila. Jangan di bahas lagi!" ujar Evan yang membuat Camila diam terpaku mendengarnya. Camila menghela nafas lalu menundukkan kepalanya, menatapi bibit bunga yang baru saja ia tanam, diberi pupuk juga di siram dengan air.

"Hmm kuharap bunga ini bisa tumbuh dengan indah," kata Camila. Evan membatu, setelahnya ia beranjak berdiri kemudian mengelus-elus kepala Camila yang membuat Camila menatapnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com