Live is cruel. Death is relaxed. Sometimes Death is kindness ~ James
"Ada kabar bagus dari Luke. Dia sudah membunuh anggota The Black Hawk yang terakhir bernama Federick Anderson. Kepala tengkoraknya rusak karena sniper Luke. Kini tinggal Mr.Two Face. Kata Luke kau harus datang ke pemakaman Federick Anderson untuk mencari tahu lokasi Mr Two Face. Kau akan tahu sesampai di pemakamannya di Roma." Kata Robert
"Biar kutebak di pemakamannya ada istrinya bukan?"
"Ya benar sekali. Kau bisa menginterogasi isterinya tentang keberadan Mr Two Face itu. Kau bisa berangkat bersama Charlie untuk menyelesaikan misimu." Kata Robert
"Baiklah. Bagaimana dengan Luke?" Tanya Draco
"Aku rasa Luke masih sibuk di perusahaannya. Jadi kukira dia tak akan bisa ikut. Kau bisa mengatasinya hanya berdua dengan Charlie kan?" Tanya Robert
"Tentu saja." Ucap Draco
"Oh iya aku hampir lupa. Hubunganmu dengan ayahmu sudah membaik bukan?" Tanya Robert
"Ya... tapi aneh saja jika tiba tiba mendapatkan semua yang kuimpikan saat kecil. Aku sudah terbiasa sendirian tanpa orang tua ataupun keluarga jadi terasa aneh dan tidak nyaman saja bagiku jika tiba tiba aku mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang orang yang dulu tak memperhatikanku. Bukannya aku tak menerima mereka hanya saja aku lebih nyaman sendirian." Kata Draco
"Oh begitu. Aku mengerti."
"Oh satu lagi Robert!"
"Apa?"
"Tentang sekolahku nanti... apakah akan ada beberapa anak yang kukenal?"
"Tentu saja disana ada puteraku Stephen dan beberapa anggota baru The Black Cobra bersekolah disana. Kau tahu sebelum James merekrutmu tidak ada anggota The Black Cobra di bawah umur. Lalu saat kau sudah menjadi anggota James selama berbulan bulan. Kemudian James pun menyarankan untuk merekrut anak anak perempuan seusiamu. Awalnya pemimpin The Black Cobra ragu, jadi dia hanya merekrut satu anak perempuan. Yah kurasa kau pernah bertemu dengannya kau kan pernah menyelamatkannya beberapa bulan yang lalu. Karena anggota barunya tertangkap oleh The Black Hawk. Pemimpin The Black Cobra semakin ragu untuk merekrut lagi. Namun James menunjukkan kemampuan kemampuan serta kehebatanmu pada pemimpin The Black Cobra kemudian The Black Cobra pun setuju untuk merekrut beberapa anggota baru lagi dan melatih mereka. Jadi kau orang termuda yang sudah masuk dunia gelap. Tak ada anak kecil sehebat itu untuk masuk dunia gelap. Pertamanya aku kaget melihat kemampuan seperti kau pernah dilatih sebelumnya selama bertahun tahun."
Deg!
"Apa?!"
"Ya beberapa anggota The Black Hawk seusiamu akan bersekolah disana, dan aku rasa sahabat sahabatmu dulu juga akan bersekolah disana." Kata Robert
"What the fuck. Habislah aku." Kata Draco
"Tenanglah kita bisa pikirkan hal itu nanti. Oh ya dulu aku sudah mencari semua data tentangmu sebelum kau masuk Nostra Santino. Sepertinya kau sudah terlatih selama bertahun tahun sebelum kau menjadi penjual narkoba. Beberapa orang mengaku oernah melihatmu bersama seorang pria berambut pirang saat kau berusia 7-8 tahun di beberapa daerah berbahaya. Seperti wilayah gangster dan mafia. Siapa orang berambut pirang itu?" Kata Robert
Deg!
Sial bagaimana dia bisa tahu tentang Leo?! Dia sungguh hebat sampai bisa mengetahui masa lalu orang sedalam ini. Dia memang sesuai dengan julukan Eagle Eye seperti kata orang orang. Batin Draco
"Pertama aku harap alasan yang akan kau buat nanti berakhir dengan baik. Jika tidak maka mereka akan terkena serangan jantung jika mendengar aku adalah mafia. Kedua aku tak akan memberitahumu tentangnya karena aku sudah berjanji pada orang itu." Ucap Draco
"Hahahahaha Dasar terserah kau mau memberitahuku atau tidak tapi yang kutahu jika kau tak memberitahuku. Aku tak akan tahu identitasnya selamanya karena dia selalu memakai topeng tengkorak dan topi mafia ketika berpergian denganmu. Oh dan satu hal lagi Drac, mungkin jika kau bersekolah disana mungkin beberapa anggota The Black Cobra akan menyukaimu." Ujar Robert
"Kurang ajar. Ucapanmu bisa jadi doa Robert. Bagaimana jika aku tidak menyukainya sama sekali huh?"
"Hei jangan marah. Lihatlah dirimu. Anak seumuran dirimu rata rata sudah pernah berpacaran sedangkan kau sama sekali tak pernah. Biar kutebak mencium seorang gadis pun kau tak pernah. Rata rata semuanya takut gara gara kau selalu menghabisi lawanmu sampai babak belur saat dulu saat kau bersekolah di junior high school kan. Apakah kau mau single seumur hidup. Setidaknya carilah pacar." Kata Robert
"Malas. Punya pacar itu merepotkan. Aku lebih baik single seumur hidup. Bagaimana jika pacarku seperti Rossie Krystall hah? Aku tak mau berpacaran dengan pelacur." Kata Draco
"Tak semua perempuan itu buruk Drac." Ucao Robert
"Aku tahu Robert. Tapi sulit saja mencari pacar yang baik. Kebanyakan Gold Digger. Apalagi dengan uang yang berlimpah yang aku punya. Mana bisa aku punya pacar yang tulus?"
"Baiklah semoga kau berpacaran dengan salah satu anggota The Black Cobra aku yakin seratus persen mereka tak seperti Rossie dan Gold Digger lainnya hahahahaha."
"Robert! Sudah kubilang ucapan adalah doa! Aku masih belum mau berpacaran!"
"Aku tak peduli." Kata Robert terbahak bahak
***
Charlie dan Draco memperhatikan dari jauh orang orang dengan pakaian hitam yang mengelilingi sebuah peti. Kemudian Charlie dan Draco pun berjalan mendekati sekumpulan orang orang tersebut. Sesampai disana salah satu orang bertopi hitam dan memakai kacamata hitam sedikit menoleh ke arah Charlie lalu Ia pun langsung pergi disertai beberapa orang lainnya yang mengikutinya.
"Apakah kau melihat wajahnya?" Bisik Draco yang beraa di belakang Charlie
"Tidak. Karena topinya aku bahkan tak bisa melihat seluruh wajahnya." Bisik Charlie
"Apa dia mafia?" Tanya Draco
"Dari penampilannya mungkin dia seorang mafia. Apalagi ada beberapa anak buahnya yang mengikutinya kemana mana saat dia pergi. Apa dia sadar keberadaanku karena itu dia pergi?" Tanya Charlie
"Mungkin..." Bisik Draco
Ketika semua orang bubar Charlie pun langsung mendekati istri Federick Anderson sedangkan Draco memakai kacamata hitamnya dan bersandar di dinding belakang Charlie sambil memperhatikan mereka berdua berbicara.
"Aku berduka cita bu." Kata Charlie
"Apa kau seorang kekasih?"
"Hanya beberapa tahun." Kata Charlie
"Apa pekerjaanmu?"
"Asuransi Jiwa." Jawab Charlie
"Mungkin sudah terlambat untuk itu dan kau cukup muda untuk menjadi itu."
"Hanya terlambat bagi suamimu saja. Kata Charlie
"Siapa anak berambut cokelat yang sedang bersandar di dekat dinding itu?"
"Oh dia adikku. Bagaimana denganmu?" Tanya Charlie
"Bagaimana dengan aku?? Apa maksudmu?"
"Aku dengar harapan hidup bagi beberapa janda bisa sangat singkat." Ujar Charlie
"Bisa bisanya kau berbicara seperti ini padaku?! Apa kau tidak melihat aku sedang berduka?!"
"Tidak." Jawab Charlie singkat
Seketika itu juga istri Federick pun langsung pergi.
"Kau lihat orang orang yang mengikuti janda itu Drac?"
"Ya. Aku rasa hidupnya sudah tak lama lagi. Mr Two Face tak ingin ada saksi lagi. Berarti kita harus pergi kemana janda itu pergi dan menginterogasinya sebelum dia dibunuh oleh anak buah Two Face." Kata Draco
"Benar sekali. Oh ya orang yang menoleh ke arahku... Dia orang yang mencurigakan. Kurasa dia bergabung di Black Hawk."
"Ya kau benar dia mencurigakan. Aku akan menelpon Robert dulu tentang lokasi janda itu."
"Minta lokasi rumah janda itu."
"Apa?! Kenapa?"
"Aku yakin dia pasti pulang ke rumahnya."
"Baiklah aku harap kau benar. Aku bertaruh 1000 dollar jika aku kalah."
"Taruhannya terlalu kecil tapi aku akan menerima taruhanmu jika aku benar serahkan 1000 dollarmu."
"Ya karena aku takut kalah mangkanya aku bertaruh dengan jumlah yang sangat kecil Charlie." Kata Draco lalu pergi menelpon Robert.
***
"Sial! Aku benci jika kau benar Charlie." Bisik Draco dari semak semak sambil menyerahkan 1000 dollarnya kepada Charlie.
"Pftt." Charlie menahan tawanya dari balik semak semak di halaman rumah Anderson.
"Hei itu mereka di belakang janda itu! Punyaku yang sebelah kanan punyamu sebelah kiri." Bisik Draco
Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor!
"Pemandangan yang indah nyonya." Kata Charlie
"Kalian membuang buang waktu."
"Bagaimana dengan ucapan terimakasih. Itu akan lebih bagus nyonya." Seringai Draco
"Puluhan orang lainnya akan mengejarku."
"Keren." Ucap Draco
"Kalian punya waktu 15 menit."
"Bagus! Mari kita minum!" Kata Charlie sambil masuk ke dalam dan menuangkan Vodka pada 3 gelas kosong dan memberikannya pada Draco dan janda tersebut. Kemudian Ia meneguk habis vodkanya dan berkata pada janda tersebut.
"Suamimu seorang pembunuh bukan."
"Ya maksudku tidak dia mengikuti organisasi The Black Hawk. Dia sering menghabiskan waktunya bersama organisasinya dibandingkan denganku. Dia jarang berada di rumah."
"Ya, kami tahu itu, berarti dia orang yang bodoh."
"Jika kau mencari mereka, mereka bertemu malam ini."
"Kenapa?" Tanya Draco sambil meneguk habis vodkanya
"Untuk memilih pengganti pengganti mereka yang sudah kalian bunuh."
"Apa?! Bagaimana kau bisa tahu?! Itu berarti dia tahu tentang identitas kita!"
"Dari pembicaraan suamiku dengan Mr Two Face sebelum beberapa hari ia terbunuh. Aku rasa dia sangat mengenal kalian jadi dia bisa tahu hal hal tentang kalian."
"Dimana pertemuannya?" Tanya Charlie
"La Palazzo Cadenzza. Jam 11 malam. Jika kau ingin memasuki acara itu kau harus mengenakan gelang ini." Kata janda itu sambil menyerahkan kedua gelang emas putih berbentuk tengkorak dengan ular bersayap yang melingkari kepala tengkorak itu.
"Kedengarannya menyenangkan, kita akan mampir ke sana. Ngomong ngomong gelangnya keren, milik siapa saja gelang ini? " Ucap Draco sambil memakai gelang itu. Charlie pun juga memakai gelang yang diberikan janda tersebut.
"Milikku dan suamiku. Hati hati. Disana terlalu banyak pembunuh. Jangan sekali kali remehkan The Black Hawk meski kalian membunuh anggota anggota terbesarnya."
"Ya, kami mengerti." Ucap Draco lalu melangkah pergi dan masuk ke mobil Charlie.
"Terimakasih atas informasinya, nyonya." Kata Charlie sambil melaju dengan ferari Enzonya yang sudah dimodifikasi oleh Robert.