webnovel

The Princess Man

Volume 3 - Mencari Pencarian ini bukan hanya perihal jati diri nya. Tapi juga masa depan nya. Madeleine Grace Fritzhart yang dalam pencarian jati diri ini harus memulai petualangannya saat usianya genap 18 tahun. Pencarian ini dapat membawa nya menyingkap masa lalu yang terjadi di keluarganya dan masa depan yang diambilnya. Dapatkah ia mencari jawaban itu? Volume 2 - Melepaskan Mengenalmu merupakan bagian terindah dalam perjalanan hidupku. Namun melepaskanmu seperti nya merupakan pilihan yang terbaik. Setelah berhasil mengungkap rahasia kelam dibalik kematian orang terkasihnya, Princess Elle kembali diperhadapkan permasalahan baru. Kali ini ia terus diperhadapkan dengan keputusan yang sulit. Jadi apakah ia akan bertahan atau melepaskan? Volume 1 - Kehilangan Kehilangan yang terkasih merupakan titik terburuk dalam kehidupan setiap insan. Seluruh raga dan jiwa hancur berkeping-keping. Seakan tak ada lagi esok yang bahagia. Rasa kehilangan itu seperti bola besar yang mendesak masuk ke dalam dada yang enggan untuk menghilang. Quella Azura Hoult, Putri Kerajaan Briterra harus terus menerus mengalami kehilangan. Satu per satu orang yang di cintai nya pergi. Berkali-kali sudah ia bangkit. Namun apakah kali ini dia dapat bangkit dengan utuh? ~Throne, Treasure, and Love ~ WARNING MATURE CONTENT!! Some materials may be inappropriate for children under 17 Find me on Instagram: @real_boo__ Facebook: Thereshia Valentina (The Princess Man)

real_boo · Fantasi
Peringkat tidak cukup
319 Chs

Chapter 14: Lost

ELLE'S POV

--Flashback on--

"Ayah!!! Kau sudah pulang, aku sangat merindukkanmu." Aku berlari lalu memeluknya erat-erat.

"My baby girl, kamu gak nakal kan selama ayah pergi?" ujarnya sembari menyentuh cuping hidungku.

"Tentu saja tidak, aku kan putri yang penurut. Yahhhh, ayo cepat ikut aku ke kamar." Aku menarik tangannya menuju ruang tidurku, menunjukkan sebuah lukisan. 

"Lihat-lihat!! Aku melukis kita bertiga, bagaimana menurutmu?" Aku memandang ke arahnya dengan wajah penasaran.

"Wow!! Kemampuan melukismu semakin menakjubkan Elle," ayah memujiku sembari mencubit pipiku. 

"Yeyy!!" aku melompat-lompat kegirangan. 

"Eitsss, tunggu dulu ada yang kurang kurasa." Ayah menaruh tangannya di dagu sambil memperhatikan lukisan itu dengan seksama. 

"Apa? Apa yang kurang?" ujarku dengan ekspresi kecewa.

"Hmmm.... Wajah ibumu memang cantik dan sesuai dengan yang kau lukiskan. Tapi--" King Edmund tidak melanjutkan perkataannya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com