"Aku turut bahagia atas kehamilan Stelly. Jaga dia dengan baik. Anak-anak kita nanti bisa bermain. Aku sangat menantikan saat-saat itu."
"Oke." Stelly membuat sign setuju. Sedetik kemudian Lyra melihat Arsy. Yang ditatap hanya menatap balik. Senyum tak lepas dari wajah Arsy.
"Oh ya, kau pasti sibuk. Ya sudah, kami tinggal dulu. Kami akan pergi. Sampai jumpa."
"Dada. Sampai jumpa."
Lyra melambaikan tangan ke Arsy dan Stella. Sepeninggalan kedua orang itu, Lyra kembali fokus ke laptop. Pekerjaan Lyra menumpuk.
"Mereka punya kegiatan masing-masing, aku pun juga tak jauh beda. Ada banyak hal yang harus aku lakukan," ucap Lyra pelan.
Sepersekian detik setelahnya tangan mungil Lyra mengetik, lincah bak menari di keyboard laptop.
"Woh." Lyra heboh lihat tumpukan artikel. Ada tulisan yang menarik habis perhatian Lyra. Lowongan pekerjaan dengan cuan menjanjikan.
Air liur Lyra menetes dalam mukut mirip lihat tumpukan cokelat dan apel.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com