Cukup, Lyra tak ingin berdebat. Lyra juga tak ingin otak pusing berpikir soal Martin. Lyra muak. Setelah makan Martin juga akan pergi. Pekerjaan kantor sedang menanti orang itu. Lyra hanya perlu bersabar sebentar.
Tidak akan lama.
***
Lyra kesal. Oleh sebab itu, ia meletakkan makanan di meja makan kuat-kuat. Sampai terdengar bunyi khas barang yang diletakkan.
Martin tatap Lyra marah. Sikap Lyra kentara tidak ikhlas. Martin tidak terima dapat perlakuan begitu.
"Kamu ikhlas atau tidak? Aku suamimu, layani aku dengan baik."
"Aku kan bukan pelayanmu. Sudah, aku tidak punya pengalaman kerja di restoran bintang lima. Makanlah selagi masih hangat." Lyra nyinyirin Martin. Toh memang begitulah kenyataannya.
Martin berdecih. Berdasarkan artikel yang ia baca, perempuan hamil muda punya emosi yang tak terkontrol. Hormon ibu hamil juga sangat mempengaruhi sikap si ibu. Emosinya cenderung berubah-ubah. Martin anggap sikap menyebalkan Lyra lumrah sebab orang itu tengah hamil.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com