Putra Mahkota duduk tenang menatap ke arah jendela di ruangan itu. Ada hal yang harus dia lakukan dan dia yakin bahwa si kembar tidak akan keberatan untuk bertemu dengannya. Tidak lama setelah itu pintu ruangan itu terbuka, si kembar langsung berjalan mendekatinya.
Dia bangkit menatap ke arah dua adiknya dengan tatapan dingin, tidak berbeda jauh dengan si kembar yang juga menunjukkan raut wajah tidak suka pada Putra Mahkota.
"Sepertinya anda tidak berniat berbincang dengan kami" ucap Rimonda menatap tajam pada Putra Mahkota yang menunjukkan seringainya.
"Kalian sudah besar ternyata!"
Si kembar tertawa kecil, mereka mengejek ucapan Putra Mahkota yang tidak masuk akal. Bukankah lebih tepat jika mereka di paksa dewasa karena sikap Putra Mahkota yang tidak tau malu itu. Bahkan Rimonda harus menjadi sosok yang berbeda dari yang dulu Ramon tau.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com