Mercle Citadel
Pazon, Freustrel
Magdalena melangkah tergesa. Pedang ada di tangannya, pun dengan tiga petinggi militer di belakangnya. Empat orang itu sama-sama mengenakan jubah perang di waktu seperti ini: petang menjelang malam hari. Mereka menuju ruangan Mirela, ke kamar pribadinya yang agak jauh dari pusat kastil atau ruang singgasananya. Sesampainya disana, Magdalena mengetuk pintu kamar pribadi Mirela tiga kali. Lekas Mirela menyahut dari dalam, terdengar menggema di ruang luas agak kosong. Magdalena lantas masuk, menyisakan tiga lainnya di luar ruangan. Tampak sang ibu tengah membaca buku di mejanya.
"Ada apa, Puteri?" Mirela menutup buku yang tengah dibacanya.
Magdalena menghela, tampak gugup meneguk salivanya sendiri, "Prajurit patroli perbatasan melaporkan bahwa mereka melihat iring-iringan prajurit berbendera Sleushus di Utara. Mereka mendekat ke Freustrel."
"Apa?" Mirela sontak beranjak, "Berapa banyak jumlah mereka?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com