webnovel

THE LOVE TRIANGLE | TLT

Kedatangan Calvino le London demi menemui saudara kembarnya sangat di kejutkan dengan seseorang yang menjabat sebagai Assistant Executive CEO. Seseorang yang mengingatkan Calvino pada cinta masa lalu. Berbagai upaya telah Calvino lakukan untuk menepis kenangan demi kenangan. Namun, dengan hadirnya wanita bernama Kiara Larasati, telah membuat hidup Calvino berada di dalam dilema. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi mengingat sudah ada Lenata disisi. Namun, wanita dengan sejuta pesona tersebut telah memaksa Calvino mendekat bahkan, tanpa Calvino sadari. Berada didekat Kiara telah membuat hidup Calvino berwarna dan penuh dengan gairah. "Uh, Kia ... datanglah, balutlah keheningan ini dengan kehangatan. Iringilah nada - nada kerinduan ini dengan alunan merdu. Dan ... menarilah denganku. Mari kita arungi kebahagiaan, bersama." Ini gila, Calvino benar - benar sudah gila. Desiran hebat yang Kiara timbulkan membuat Calvino tergila - gila tapi, hubungan yang sudah terjalin selama bertahun - tahun bersama Lenata juga tidak bisa dia akhiri begitu saja. Kalau sudah seperti ini Calvino harus bagaimana? Siapa yang akan Calvino pilih? Lenata, yang hadir sebagai pelengkap hidupnya atau Kiara, yang Calvino yakini sebagai belahan jiwanya? So, ikuti terus perjalanan cinta Calvino Luz Kafeel, dalam menentukan pilihan. HAPPY READING!! Warning 21+

Yezta_Aurora · perkotaan
Peringkat tidak cukup
359 Chs

Chapter 148

Meskipun sudah memasuki larut malam, akan tetapi suasana Kota Berlin masih ramai oleh para pejalan kaki.

Seketika itu juga mengukir senyum khas. "Aku ingin di saat nanti kita sudah menikah. Aku mengajakmu berbulan madu ke Kota ini, baby."

--

Kerinduan yang membumbung tinggi membuatnya di sergap rasa tak karuan. Terlebih, ketika panggilannya tidak tersambung dengan kekasih tercinta. Tanpa dapat tertepis berbagai fikiran buruk pun bersemayam di dalam hati.

"Kau sedang di mana, baby? Kenapa tidak mengangkat panggilanku? Apakah kau sudah tidur?" Tanyanya entah pada siapa karena nyatanya dia sedang sendirian di dalam apartement nya.

Hembusan nafas lelah mengiringi deru nafasnya beriringan dengan lirikan tajam ke arah jarum jam dipergelangan tangan. "Seharusnya di jam segini kau belum tidur, baby."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com