Sewaktu gabriel mengusulkan syarat pindah rumah, ternyata bagas sangat keberatan. Gabriel sangat paham ia berat meninggalkan ibunya yang pandai mencari perhatian dari anaknya.
Bagi gabriel sebenarnya ia malah senang ada ibu di sampingnya, tetapi sang ibu seringkali menambah keruh hubungan menjadi tidak sehat.
"Ya, sudahlah, mas. Kalau emang saran gabriel tidak tepat. Baiklah kita jalan sendiri-sendiri dulu. Si kembar boleh antar ke tempat gabriel atau mau Mas rawat di sini juga, boleh," sarannya pada Bagas.
Ingin benar gabriel berkata, gabriel bukan perusuh di rumah bagas dan tidak berniat memisahkan kedua ibu beranak ini, hasutan dan hinaan masih segar dalam ingatan gabriel. Sungguh di luar akal sehat.
"Beruntung gabriel gak menjadi gila," gumamnya pelan nyaris tak terdengar. Gabriel menatap dedaunan yang melambai, dalam ketermanguannya menghibur hati. Gabriel pasrah pada jalan terbaik-Mu ya Rabb.
"Mungkin ini jalan terbaik, nak," imbuhnya lagi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com