Cowok itu berjalan dengan santai memasuki pekarangan rumahnya, kedua netranya terpejam sesaat sambil menghirup aroma bunga lavender yang baru saja dia lewati. Aroma yang khas, dan sangat menangkan membuat kedua sudut bibirnya terangkat sedikit.
Padahal tadinya suasana hati Alfa tengah kacau, tapi sekarang berubah menjadi lebih baik hanya karena aroma bunga kesukaan Ana itu.
Langkahnya mulai memelan, helaan napas di keluarkan yang terdengar seperti desahan kesal. Cowok itu berdiri tepat di depan rumah besarnya dengan tatapan datar.
Rasanya enggan untuk melangkah masuk, tapi Ana terus mengusiknya, dan menyuruhnya untuk terus datang untuk sekadar makan bersama atau tidur di rumah agar kamarnya tidak terus-terusan kosong.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com