webnovel

Our Dream

( sudut pandang : Aldric Wycliff )

aku pergi ke makam clave di temani devian, aku di bantu berjalan olehnya karena kondisi tubuhku yang masih lemas, sebelumnya ayahku ingin membantuku tapi aku bilang aku hanya ingin menghabiskan waktu berdua dengan devian. Sesampainya di makam aku sudah bisa menerima kepergian temanku, aku merasa lebih baik karena sebelum kepergiannya kami bersenang-senang bersama, hatiku sudah tidak merasa sakit lagi.

"Hey Al, apakah kamu akan pergi suatu hari nanti?"

"Maksudmu?" aku terkejut tiba-tiba saja devian berbicara seperti itu.

"Ya kau bisa menggunakan sihir, apa kau tidak ingin pergi berpetualang?".

"Aku sangat ingin berpetualang Dev, aku bahkan pernah memimpikan diriku menjadi kesatria sihir yg terkenal, membasmi para monster, menolong mereka yang lemah, menaklukan domain, bahkan sampai bisa menaklukkan seekor naga!"

"Itu sangat keren Al!"

"Bagaimana kalau kita berpetualang bersama Dev! kau dan aku menjadi petualang di guild, mengumpulkan teman-teman yang kuat, kita buat party kita sendiri, menjadi kesatria sihir terkuat se-Mirialdea, dan setelah kita menjadi terkenal kita kembali kesini untuk menceritakan petualangan kita pada clave!".

Aku mengatakannya dengan sangat semangat, aku sangat ingin sekali bisa berpetualang bersama dengan sahabatku.

"ah... maaf Al, sepertinya aku tidak bisa" dia menundukkan kepalanya.

"loh mengapa?".

"Kau tahu aku hanyalah manusia biasa, aku tidak bisa menggunakan sihir sepertimu"

"Kamu tidak harus menjadi Kesatria penyihir sepertiku, kamu bisa menjadi kesatria pedang, kamu bisa melindungi ku dari depan dan aku akan melindungi mu dari belakang".

"Tapi aku terlalu takut Al, aku bahkan takut di tinggal sendirian di tengah hutan, dengan babi hutan pun aku takut".

" Ayolah kawan, selama kita bersama kita adalah yang terkuat!, aku akan selalu melindungi mu, dan kau pun sama harus melindungi ku"

"kau berjanji?"

"Aku berjanji!" aku menjawabnya dengan penuh keyakinan, karena kali ini aku tidak mau kehilangan Sahabatku lagi.

Setelah dari makan clave kami berjalan menuju pohon tempat biasa kami berteduh di sana.

"Tapi Al, bagaimana cara kita menjadi kuat?"

"Tentu saja dengan berlatih".

"Tapi dengan siapa kita berlatih?".

"Aaaaa!" aku berteriak.

benar juga, dengan siapa kita akan berlatih? maksudku di desaku ini sangat damai, aku bahkan belum pernah melihat petualang melintasi desa kami, desa kami sangat jauh dari Kerajaan, terlebih di dekat sini tidak ada domain, aku baru ingat kalau aku ingin menjadi petualang karena mendengar cerita dari ibu sebelum tidur.

"Benar juga, aku bahkan belum pernah melihat petualang itu seperti apa, aku hanya baru melihat Prajurit kerajaan, itupun mereka datang hanya untuk mengambil pajak". ucapku

"Lalu bagaimana caramu menggunakan sihir?" devian bertanya padaku.

"Hmmm entahlah itu terjadi begitu aja, maksudku aku hanya perlu berkonsentrasi membayangkan apa yang aku mau"

"Kamu hanya membayangkan saja?!"

"iya" jawabku heran karena melihat reaksi terkejut devian.

"Lalu kamu bisa menggunakan sihir apa saja?"

"Aku hanya bisa menggerakkan batu atau tanah sesuai kemauan ku".

"Apa kamu pernah mencoba sihir lain?"

"Aku pernah mencoba menggerakkan air atau api tapi itu tidak pernah berhasil". Setelah mendengar jawabanku devian hanya diam sambil ngekerutkan keningnya.

"Hmmmm"

"Ada apa memangnya?" tanyaku.

"Setahuku apabila seseorang menggunakan sihir itu mereka akan mengucapkan mantera terlebih dahulu, setelah itu sebuah sihir akan tercipta, tapi kamu tidak mengucapkan apapun, kamu hanya perlu berkonsentrasi dan membayangkan apa yang kamu mau"

Aku hanya diam mendengar perkataan devian, dari buku yang aku baca seseorang harus memang berkonsentrasi dan mengucapkan mantera terlebih dahulu untuk menggunakan sihir, tapi aku tidak pernah melihat kakek mengucapkan mantera atau berkata apapun jika dia ingin menggunakan sihir.

"Hey apa orang tuamu bisa menggunakan sihir juga? aku tidak pernah melihatnya"

"Orang tuaku memang tidak bisa menggunakan sihir" jawabku

"Haaaaa!" devian berteriak lebih keras dari sebelumnya.

"Kamu bisa menggunakan sihir sedangkan orang tuamu tidak bisa menggunakannya?! bagaimana mungkin! biasanya seseorang bisa menggunakan sihir karena ibu atau ayahnya adalah seorang penyihir".

"Entahlah aku ingat saat aku sedang berlatih sihir orang tuaku berteriak sangat kencang, mereka sangat terkejut saat pertama kali melihatku menggunakan sihir".

" Kamu benar-benar anak mereka kan?"

"Tentu saja!" aku heran mengapa dia bertanya seperti itu.

"Apa kamu pernah bertanya mengapa kamu bisa menggunakan sihir tapi orang tuamu tidak bisa?".

"Aku pernah menanyakannya, mereka bilang aku diberkati oleh dewa"

"Enaknya..."

"Aku tahu" ucapku.

"apa?"

"Bagaimana kalau kita berlatih dengan kakek?"

"Benar juga! tuan halbert orang satu-satunya yang bisa menggunakan sihir di desa kita, mungkin jika aku belajar dengannya aku juga bisa menggunakan sihir!" Ucap devian dengan kegirangan

"Baiklah, setelah kakek pulang kita akan langsung meminta dia mengajari kita"

"Ya!"