webnovel

The Grand Duchess Went To Another World

ADRIANNE GRACE CAROLINE Bercerita tentang seorang Grand Duchess Halbert yang bereinkarnasi menjadi seorang gadis Korea yang mengalami kecelakaan karena mengalami depresi dan meninggal dirumah sakit. Menggantikan gadis itu dia menjalani hidupnya dengan kasih sayang keluarga yang hanya dia rasakan saat umurnya 8 tahun. Adrianne seorang putri Duke Caroline harus menjalani kehidupan yang menyakitkan saat dia baru berumur 8 tahun karena telah kehilangan orang tuanya akibat kecelakaan yang sebenarnya adalah konspirasi dari seorang tetua dikeluarganya. Ia mengetahui kebenaran tentang semua itu saat ia berusia 10 tahun. Mengetahui hal itu ia langsung mendatangi tetua tersebut beserta yang terlibat dan membunuh mereka dengan kemampuan yang sudah ia latih sejak dini. Kewajiban sebagai salah satu pedang kekaisaran membawanya kemedan perang dan berperang dengan mendarah dingin.Karena hal ini dia disebut sebagai Iblis Berdarah Biru Caroline. CESSAIR KENNETH HALBERT 6 tahun telah berlalu, suatu hari terjadi perubahan terhadap dirinya. Ia bertemu dengan seorang pria dipesta pendiri kekaisaran yang akan mengubah seluruh hidupnya. Selama 5 tahun menjalani hari yang bahagia mereka diminta untuk mengikuti perang dengan kekaisaran lain. Mereka menerima perintah itu dan mengikuti perang. Saat perang selesai terjadi hal tidak terduga yaitu kematian Adrianne Grace Caroline. Melihat kematian Istrinya ia menjadi gila dan menyusul Adrianne karena menusuk jantungnya sendiri. PENASARAN DENGAN KELANJUTANYA * Mari Baca Cerita Selengkapnya Di THE GRAND DUCHESS WENT TO ANOTHER WORL *

Louis_Alexandre · Fantasi
Peringkat tidak cukup
13 Chs

Pedang & Perasaan

" -ki..., Bong-ki..., ada apa, kenapa kamu bengong seperti ini !?" tanya Yeong-sik cemas.

"Kakak,... apa kamu akan bersamaku selamanya !?" tanyaku kepada mereka.

"Tentu saja, apa yang kamu katakan !?" jawab Kwang-il dengan keras.

"Kami semua tidak akan meninggalkanmu, meski nanti kamu memintanya !" jawab hyuk-ji percaya diri.

"Walaupun nanti kamu sudah menemukan pasanganmu, kami tidak akan dengan mudah menyerahkanmu padanya !!" kata Yeong-sik tegas

"..... aku senang, aku sangat senang kalian ada bersamaku. Terima kasih kakak !!" jawabku haru.

Setelah semua itu, kami makan dengan gembira dan menghubungi orang tua kami untuk menceritakan apa saja yang kami lakukan termasuk apa yang aku lakukan tadi pagi. Mereka bilang saat mereka bertemu satu sama lain meraka sangat terkejut dengan apa yang terjadi dengan wajah mereka yang aku coret. Tentu saja kami tidak menceritakan apa yang baru saja terjadi dan menyimpannya sebagai rahasia kami.

Hari berganti kepagi berikutnya. Hari ini, semua teman-teman kami didesa akan datang kevila untuk bermain. Aku sangat tidak sabar dan bangun lebih pagi dari pada biasanya. Karena aku tidak bisa pergi keluar, aku memilih pergi kesalah satu gudang yang divila. Saat membuka gudang tersebut aku terkejut karena gudang itu berisi sangat banyak jenis senjata. Gudangnya sangat bersih dan rapi, senjatanya juga diletakkan sesuai kategori. Begitu mataku melihat pedang, aku langsung berlari menghampirinya.

Setelah melihat, aku memiliki keinginan yang sangat kuat untuk memegang pedang lagi. Aku memilih dan mengambil salah satu pedang yang sedikit mirip dengan pedang yang dikehidupanku sebelumnya. Aku berlari dengan cepat keluar untuk melepas hasrat yang aku pendam selama ini. Aku menutup mataku dan memulai gerakan yang aku lakukan dikehidupanku sebelumnya. Aku sangat senang dengan apa yang aku lakukan.

Pedang. Pedang adalah teman yang telah melewati banyak hal bersamaku dari saat aku kehilangan semua yang berharga bagiku sampai saat terakhirku pun. Aku dikehidupanku sebelumnya seorang yng dikenal dengan sebutan

'Iblis Berdarah Biru Caroline'. Tapi saat itu aku sangat senang dengan sebutan itu karena itu membuktikan aku adalah orang yang sangat kuat dikekaisaran dan tidak ada yang berani meremehkan keluarga kami lagi.

Aku bermain, bermain dan terus bermain dengan pedang yang kupegang dengn bahagia dan serius tanpa sadar kehadiran orang lain. Saat selesai berpedang, aku melihat kakak-kakakku yang berdiri melihatku dengan terkejut.

"Se-sejak kapan kamu bisa berpedang !?" tanya Kwang-il dengan gugup.

"Kami tidak pernah melihatmu bermain pedang selama ini !? tanya hyuk-ji terkejut.

"....." Yeong-sik diam.

"....., aku tidak tau. Tadi saat pergi kesalah satu gudang, aku melihat banyak senjata dan aku tertarik dengan pedang. Lalu, aku membawanya dan tanpa sadar aku sudah bisa memainkannya." jawabku gugup.

Hening. Saat selesai menjawab mereka suasana langsung hening dan suara angin terdengar. Bagaimana jika mereka menemukan ada yang aneh dan mencurigaiku. Aku tidak pernah takut dengan apapun semenjak aku kehilangan keluargaku. Yang kulakukan cuma kewajiban sebagai seorang Duchess yang berperang dan aku tidak takut akan hal itu. Aku terus berperang dan membunuh banyak orang tanpa perasaan. Semua perasaan dan perasaan takutku sudah lama mati.

....ah, bagaimana aku bisa lupa kepada seseorang yang sudah merubah hidupku yang membosankan itu. Hanya saat bersamanya aku bisa merasakan kembali perasaan-perasaan yang telah aku lupakan. Terutama saat itu, melihat punggungnya yang pergi menjauh memunculkan perasaan takutku kembali.