webnovel

The Grand Duchess Went To Another World

ADRIANNE GRACE CAROLINE Bercerita tentang seorang Grand Duchess Halbert yang bereinkarnasi menjadi seorang gadis Korea yang mengalami kecelakaan karena mengalami depresi dan meninggal dirumah sakit. Menggantikan gadis itu dia menjalani hidupnya dengan kasih sayang keluarga yang hanya dia rasakan saat umurnya 8 tahun. Adrianne seorang putri Duke Caroline harus menjalani kehidupan yang menyakitkan saat dia baru berumur 8 tahun karena telah kehilangan orang tuanya akibat kecelakaan yang sebenarnya adalah konspirasi dari seorang tetua dikeluarganya. Ia mengetahui kebenaran tentang semua itu saat ia berusia 10 tahun. Mengetahui hal itu ia langsung mendatangi tetua tersebut beserta yang terlibat dan membunuh mereka dengan kemampuan yang sudah ia latih sejak dini. Kewajiban sebagai salah satu pedang kekaisaran membawanya kemedan perang dan berperang dengan mendarah dingin.Karena hal ini dia disebut sebagai Iblis Berdarah Biru Caroline. CESSAIR KENNETH HALBERT 6 tahun telah berlalu, suatu hari terjadi perubahan terhadap dirinya. Ia bertemu dengan seorang pria dipesta pendiri kekaisaran yang akan mengubah seluruh hidupnya. Selama 5 tahun menjalani hari yang bahagia mereka diminta untuk mengikuti perang dengan kekaisaran lain. Mereka menerima perintah itu dan mengikuti perang. Saat perang selesai terjadi hal tidak terduga yaitu kematian Adrianne Grace Caroline. Melihat kematian Istrinya ia menjadi gila dan menyusul Adrianne karena menusuk jantungnya sendiri. PENASARAN DENGAN KELANJUTANYA * Mari Baca Cerita Selengkapnya Di THE GRAND DUCHESS WENT TO ANOTHER WORL *

Louis_Alexandre · Fantasi
Peringkat tidak cukup
13 Chs

Awal Yang Baru

Aku membuka mataku dan melihat atap yang asing. Aku mendengar ada beberapa orang yang berteriak "DOKTER!!" berkali-kali. *Dimana aku, apakah ini akhirat ?* aku berpikir begitu.

Saat aku bangun aku melihat ada lima orang berada disampingku melihatku dengan cemas dan senang. Ada dua orang tua yang terlihat sangat tampan dan cantik. Aku menoleh kekiri dan melihat tiga pria tampan.

Pria yang berdiri dibelakang terlihat sangat elegan dan memakai kacamata.

Pria yang berdiri ditengah terlihat seperti pereman karena pakaian yang berantakan tapi juga terlihat elegan.

Pria yang berdiri didepan terlihat sangat imut dan auranya seperti anak kecil.

"Siapa kalian ?" tanyaku kepada mereka.

"Sayang, apa kamu tidak mengingat kami ?" tanya pria berkacamata.

"Maaf, tapi saya tidak mengingat siapa kalian."

perasaan bersalah menyelimutiku dan aku menjawab dengan nada gemetar.

Aku mendengar suara langkah kaki dan menutup mataku karena takut mereka menyadari bahwa aku bukan keluarga mereka dan memaksaku mengembalikan keluarga mereka.

Aku terkejut karena merasakan tangan dari seseorang yang memegang kepalaku dan mengelus-elus rambutku dengan lembut.

"Begitu ya, tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja. Kami akan selalu bersamamu apapun yang terjadi, jadi kamu tidak perlu memikirkan hal lain dan fokus untuk menyembuhkan dirimu sendiri." kata pria berkacamata itu dengan lembut.

"Benar, kamu tidak perlu memikirkan hal yang sia-sia. Fokus saja sembuhkan dirimu dulu." kata pria preman itu dengan angkuh.

"Adikku, kamu tidak perlu memikirkan apa saja yang sudah terjadi dan mengingat masa lalu. Kita semua bisa memulainya dari awal. kata pria imut itu dengan manja.

"Benar nak, kami semua sudah senang kamu bisa selamat. kata wanita yang adalah ibuku.

"Jadi, kamu tidak perlu memusingkan apa yang terjadi. Yang perlu kamu lakukan hanya beristirahat dan bersama kami lagi seperti sebelumnya. kata pria yang adalah ayahku.

*Tik!Tik!* Air mataku menetes dan terus mengalir dan terus mengatakan kata "Maaf" terus-menerus tetapi yang kurasakan saat ini adalah perasaan hangat yang sudah lama tidak kurasakan dan bahagia.